KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat sejumlah bencana terjadi di Kabupaten Bogor, sejak 6 hingga 9 Desember.
Bencana tersebut yakni angin puting beliung, banjir bandang, hingga tanah longsor.
Akibatnya, sebanyak 240 bangunan dan fasilitas umum rusak.
Hasil assessment BPBD Kabupaten Bogor, bencana itu terjadi di sembilan wilayah, yaitu di Kecamatan Tenjolaya, Cibungbulang, Leuwiliang, Caringin, Cigombong, Pamijahan, Dramaga, Ciomas, dan Tamansari.
Baca juga: Banjir di Limapuluh Kota Sumatera Barat, 187 Warga Mengungsi
Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani mengatakan, wilayah paling banyak mengalami kerusakan adalah Kecamatan Tamansari, dengan rincian 114 bangunan rusak.
Rinciannya, di Desa Sukaluyu 4 rumah rusak sedang, 27 rusak ringan, di Desa Pasir Eurih 55 rumah rusak ringan, 3 rusak sedang, 1 rusak berat dan 1 tempat usaha rusak berat.
Kemudian, di Desa Sukaresmi ada 22 rumah rusak ringan dan 1 rumah rusak sedang.
"Ada beberapa kendala mati lampu, jadi gelap gulita dan kita tidak berani bergerak melakukan assessment itu karena kita juga harus mempertimbangkan keselamatan semua (petugas)," ucap Adam, saat ditemui di Tamansari, Rabu (11/12/2019).
Selain itu, tercatat ada 30 rumah yang rusak disebabkan banjir bandang.
"Iya, Tamansari itu berturut-turut terdampak selama dua hari. Ada kabel listrik terputus terkena pohon tumbang termasuk juga di Desa Sukamakmur ada lima pohon. Rata-rata untuk rumah itu gentingnya dan asbes terbawa angin," sambung dia.
Adam melanjutkan, bangunan yang rusak akibat bencana tersebut terdiri dari rumah, tempat ibadah hingga sejumlah sekolah.
"Fasilitas umum itu paling musholla, sekolah dan sisanya permukiman," katanya.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, 94 KK di Bitung Terdampak Banjir
Data dari BPBD Kabupaten Bogor sewaktu-waktu bisa berubah karena diperkirakan hujan intensitas sedang sampai lebat disertai angin kencang dan badai guntur kerap terjadi.
"Untuk itu lebih teknis lagi ditanya ke BMKG, karena kami juga harus terus melakukan pengecekan ke desa-desa. Kalau Pencegahan untuk angin puting beliung masih belum ada ya, seperti apanya," ujar Adam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.