Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Murid SD Dikeroyok, Akhirnya Bikin Terharu

Kompas.com - 11/12/2019, 16:51 WIB
Amran Amir,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com – Sebuah video yang menampilkan murid-murid sekolah dasar (SD) berkelahi dan mengeroyok siswa lainnya menjadi viral di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Video tersebut kini tersebar luas di media sosial Facebook.

Video itu salah satunya diunggah oleh akun bernama Ammank di grup Info Kejadian Kota Palopo (IKKP).

Hingga saat ini, video berdurasi 15 detik tersebut telah dibagikan sebanyak 147 kali dan dikomentari netizen sebanyak 451 kali.

Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa video pengeroyokan murid SD itu terjadi di SD Negeri Tobulung, Kelurahan Tobulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo.

Baca juga: Unik, Bebek yang Baru Menetas Ini Berkaki Empat

Kepala SDN Tobulung Masjuddin mengatakan bahwa siswa yang berkelahi dalam video tersebut adalah muridnya.

Namun, kejadian itu berlangsung di luar sekolah.

“Ya itu siswa saya, kejadiannya pada saat istirahat keluar main pada Senin lalu. Yang jadi korban adalah MFR (11), murid kelas 5. Pelakunya ada kelas IV dan kelas VI, bahkan ada murid SMP,” kata Masjuddin saat ditemui di sekolah, Rabu (11/12/2019).

Pasca viralnya video tersebut, pihak sekolah berupaya mendamaikan antara siswa dan orangtua murid.

Pihak sekolah awalnya meminta keterangan dari warga yang melihat kejadian itu.

Kemudian, dari keterangan tersebut, pihak sekolah sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan melakukan kesepakatan damai.

Sebab, pihak-pihak yang berkelahir ternyata karena mereka masih memiliki hubungan keluarga.

Hanipah (42) yang anaknya menjadi korban pengeroyokan mengatakan bahwa dirinya semula tidak mengetahui kejadian tersebut.

“Anak saya cuma bilang kalau dia sudah dipukuli. Malamnya baru saya tahu setelah diperlihatkan video dan di situlah saya mengatakan bahwa ini sudah tidak beres, sudah sadis seperti binatang,” ujar Hanipah.

Proses perdamaian kemudian dilakukan di sekolah dengan dihadiri Lurah, Kapolsek, Bhabinkamtibmas dan semua orangtua siswa.

Pantauan Kompas.com di sekolah, rasa haru muncul saat kesepakatan damai dilakukan.

Para pihak yang sebelumnya berlawanan, kini saling berpelukan dan bersedih atas kejadian tersebut.

Hanipah berterima kasih kepada semua pihak dan kepada rekan sesama orangtua atas itikad baik untuk bisa berdamai.

"Kami menerima dengan sepenuh hati perdamaian ini. Saya puas, namanya kelakuan anak-anak ya wajarlah kita saling memaafkan,” tutur Hanipah.

Kapolsek Wara Utara Ipda Patobun mengatakan, semua orangtua, terutama korban dan pelaku sudah dimediasi.

Polisi pun ikut bersyukur orangtua korban mau berdamai dengan orangtua siswa yang menjadi pelaku pengeroyokan.

“Orangtua korban ini merasa para pelaku masih anak-anak dan masih dalam rumpun keluarga dan masih bertetangga,” kata Patobun.

Polisi juga berpesan agar orangtua dan guru sama-sama melakukan pengawasan dan bimbingan agar hal serupa tidak kembali terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com