Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Dibunuh di Kebun Sawit Malaysia, Ada Luka Retak di Tengkorak Belakang

Kompas.com - 11/12/2019, 15:38 WIB
Pythag Kurniati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Seorang TKI asal Trenggalek, Ilyas Setiawan (27) ditemukan tewas di kebun kelapa sawit, Serawak, Malaysia.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, telah mendapatkan sejumlah informasi dari Polis Diraja Malaysia terkait tewasnya Ilyas.

Frans menyebut, berdasarkan hasil otopsi, Ilyas mengalami luka retak pada tengkorak tulang belakang kepala.

Panjang luka retak mencapai sembilan sentimeter.

Baca juga: Fakta Tewasnya TKI di Malaysia, Ditemukan Sayatan di Leher hingga Ingin Lebaran di Kampung Halaman

Polis Diraja Malaysia juga telah mengantongi identitas pelaku pembunuhan.

Pelaku pembunuhan diduga seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Halidi (42), warga Kampung Melayu Soro, Kecamatan Boro, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Semua identitas masih menurut keterangan pelaku karena pelaku belum bisa menunjukkan paspor," kata dia.

Mayat Ilyas ditemukan dengan kondisi kepala berlumuran darah pada Kamis (5/12/2019) di kebun sawit, Malaysia.

Baca juga: Pembunuh TKI di Kebun Sawit Malaysia Diduga WNI

Ilyas diketahui telah dua tahun bekerja di area perkebunan sawit tersebut.

Saat ditemui, keluarga tak menyangka Ilyas dibunuh. Menurut kakak korban, Rosi Eka Ambarsari, Ilyas dikenal sebagai sosok santun.

Di mata keluarga, Ilyas tidak pernah memiliki musuh.

"Kami langsung syok setelah menerima kabar. Seolah tidak percaya kalau adik meninggal dunia," kata Rosi.

Pihak keluarga berharap pemerintah segera mengusut tuntas kasus kematian Ilyas.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Slamet Widodo, Achmad Faizal | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com