Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribut Giliran Masak Makan Pagi, Dugaan Motif Pembunuhan TKI Trenggalek di Malaysia

Kompas.com - 11/12/2019, 15:26 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ilyas Setiawan (27), TKI asal Trenggalek, Jawa Timur, yang ditemukan tewas di kebun kelapa sawit, Serawak, Malaysia, Kamis (5/12/2019) siang lalu dipastikan korban pembunuhan.

Dugaan motifnya karena dia terlibat keributan di barak pekerja ladang pada Kamis pagi.

"Dugaan awal, dia terlibat pertengkaran di barak pekerja ladang karena giliran masak makan pagi," kata kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Rabu (11/12/2019).

LO polisi di KJRI Kuching Malaysia masih perlu mendalami lagi dugaan tersebut.

Baca juga: Motif Pelaku Penculik Bayi di Trenggalek: Ingin Punya Momongan, hingga Takut Diceraikan Suami

 

"KJRI belum bisa langsung memeriksa terduga pelaku karena pelaku masih ditahan polisi Malaysia," ujar dia.

Pelaku pembunuhan terhadap Ilyas Setiawan sendiri dikabarkan sudah tertangkap.

Pengakuan pelaku kepada polisi Malaysia, dia bernama Halidi, berusia 42 tahun, warga Kampung Melayu Soro, Kecamatan Boro, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Semua identitas masih menurut keterangan pelaku, karena yang bersangkutan belum bisa menunjukkan paspor," terang Barung.

Jenazah warga Dusun Karajan, Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek, itu awal mula ditemukan oleh Christopher Anak Thomas Bagi, selaku pelapor dalam kasus ini pada Kamis, 5 Desember 2019 pukul 15.00 WIB, waktu Malaysia.

Saat itu, dia dalam perjalanan ke kebun sawit yang terletak di Kampung Abit, Serian Serawak Malaysia.

Saat melintas di sebuah rumah kebun mendapati korban terbaring di atas tanah dengan kepala berlumuran darah dan dalam keadaan meninggal dunia.

Baca juga: Pembunuh TKI di Kebun Sawit Malaysia Diduga WNI

 

Hasil otopsi menyebut, korban mengalami luka retak pada tengkorak belakang kepala sepanjang 9 sentimeter.

Usai mendapatkan kabar tersebut, pihak Disperinaker Trenggalek langsung melakukan serangkaian kordinasi dengan sejumlah pihak, untuk proses pemulangan jenazah hingga ke rumah duka.

Selain mengunjungai langsung ke rumah duka, pihak Disperinaker Trenggalek juga telah berkoordinasi dengan UPT Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Surabaya, untuk bantuan pemulangan jenazah dari Malaysia hingga ke rumah duka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com