MATARAM, KOMPAS.com - Dua orang pemuda pengangguran, warga Lingasar, Lombok Barat, masing-masing RA alias Anza (19) dan AH alias Dani (18), diringkus aparat Polres Kota Mataram, lantaran kedapatan mencuri puluhan kilogram baut rumah tahan gempa atau Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), yang diperuntukkan korban gempa Lombok.
"Mereka ini telah melakukan aksinya sejak April lalu, bermula dari adanya laporan warga adanya penjualan bagian rumah tahan gempa dengan harga miring," kata Kanit Pidum Polresta Mataram, Iptu Putu Pujangga, di Mapolresta Mataram, Rabu (11/12/2019).
Dalam perkembangannya, diperoleh informasi bahwa kedua pelaku membobol gudang milik PT Jaya Beton Indah di Gunung Sari, Lombok Barat.
Baca juga: 60.299 Unit Rumah Tahan Gempa Diserahkan untuk Korban Gempa di NTB
Pelaku mencuri 20 hingga 27 kilo, baik baut maupun ring plat untuk Risha yang dijual pada warga yang membutuhkan, karena memang merupakan korban gempa.
"Mereka memanfaatkan situasi dengan menjual baut baut itu dengan harga miring, dan sebagian dikirim pedagang rongsokan di Surabaya," kata Putu.
Saat ditangkap, polisi hanya menemukan sisa sisa baut dan ring plat yang belum sempat dijual pelaku.
Putu menuturkan, keduanya tidak melakukan aksinya sendirian. Mereka dibantu dua anak di bawah umur, masing-masing MR (17) dan BR (17).
Keduanya ikut diproses, hanya saja jarena di bawah umur diamankan di sel anak untuk mendapat pembinaan.
Putu menyarankan pada masyatakat terutama korban gempa, untuk berhati-hati menerima barang yang dijual dengan harga miring dan jauh dari harga pasar, karena patut diduga barang tersebut bermasalah.
Baca juga: Relawan Gusdurian Bangun Rumah Tahan Gempa di Lombok
RA dan AH mengaku mendapat keuntungan Rp 200.000 hingga Rp 350.000 per kilo baut maupun ring plat, dan kadang bervariasi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.