Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor, Pemkab Limapuluh Kota Tetapkan Tanggap Darurat 7 Hari

Kompas.com - 11/12/2019, 10:20 WIB
Perdana Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, akhirnya menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama 7 hari.

Masa tanggap darurat terhitung sejak Selasa (10/12/2019).

Hingga saat ini, tercatat ada empat kecamatan yang masih terdampak banjir dan longsor.

"Kita ingin menangani bencana ini secepatnya. Kita tidak ingin masyarakat terganggu aktivitas ekonominya karena bencana. Makanya kita tetapkan status tanggap darurat," kata Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/12/2019).

Baca juga: Banjir Terjang 6 Kecamatan di Limapuluh Kota

Irfendi mengatakan, selama 7 hari pihaknya akan berusaha keras menangani bencana yang dirasakan warga.

Penanganan dengan melibatkan semua pihak terkait untuk merehabilitasi kondisi masyarakat yang terdampak bencana.

"Akses jalan yang terganggu akibat banjir dan longsor segera kita atasi. Rumah penduduk yang terdampak, semuanya akan kita perbaiki," kata Irfendi.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota Rahmadinol menyebutkan, empat kecamatan yang terdampak banjir dan longsor adalah Lareh Sago Halaban, Harau, Pangkalan Koto Baru dan Akabiluru.

Banjir menyebabkan 187 warga mengungsi dengan tinggal di posko pengungsian atau menumpang pada rumah tetangga atau saudara.

Rahmadinol merinci, di Kecamatan Lareh Sago Halaman ada 124 pengungsi banjir dari tiga nagari atau desa.

Kemudian, di Kecamatan Harau ada 63 warga yang mengungsi dari satu nagari yaitu Taram.

"Di Taram, Harau, sudah dibuat tenda pengungsian. Sementara di daerah lain, warga yang mengungsi tinggal di rumah tetangga atau saudaranya," kata Rahmadinol.

Sementara di dua kecamatan lainnya, Pangkalan Koto Baru dan Akabiluru, terjadi longsor yang sempat membuat jalan Sumbar-Riau terputus, Selasa kemarin.

"Kondisi cuaca yang sedang ekstrem dengan curah hujan sangat tinggi membuat kita terus waspada dan siaga. Banjir dan longsor bisa mengancam," kata Rahmadinol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com