Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aminah dan Arifah, Tak Lagi Terima PKH karena Merasa Cukup

Kompas.com - 11/12/2019, 08:39 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Agenda penempelan stiker 'keluarga miskin' yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Sekapuk di Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur, secara perlahan berhasil menyadarkan para penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Warga yang saat ini sudah berkecukupan, undur diri dari program itu.

Dari 205 KK yang tercatat sebagai penerima PKH di Desa Sekapuk, 21 KK sudah mengembalikan kartu dan pamit undur diri untuk tidak lagi menjadi bagian dari program yang memang ditujukan oleh pemerintah dalam membantu warga kurang mampu tersebut.

Baca juga: Dengan Stiker Keluarga Miskin, Desa Ini Berhasil Tertibkan Penerima Bantuan PKH

Salah satu yang mundur adalah Siti Aminah (41).

Ia dengan sadar diri merasa sudah tidak pantas menerima bantuan tersebut saat ini, lantaran dirinya sudah merasa mampu dan berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau kemarin (sebelumnya) memang iya, saya butuh. Apalagi saya menjanda dengan tiga orang anak masih kecil-kecil dan belum punya penghasilan sendiri," ujar Siti Aminah, saat ditemui di sela agenda penempelan stiker 'keluarga miskin' oleh perangkat Desa Sekapuk, Selasa (10/12/2019).

Ia merasa bersyukur atas keadaan yang dialami saat ini.

Sehingga, dengan sadar diri dan tanpa paksaan maupun intervensi dari siapa pun, kemudian mengembalikan bantuan PKH kepada perangkat desa setempat.

"Alhamdulillah sekarang sudah ada usaha kecil-kecilan, jualan makanan (nasi). Sekarang saya juga sudah menikah lagi dengan suami bekerja sebagai sopir dan alhamdulillah juga sekarang sudah merasa cukup kalau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucap dia.

Hal senada juga diutarakan oleh Siti Arifah (42), satu dari penerima yang juga mengembalikan PKH lantaran saat ini dirinya bersama keluarga sudah merasa hidup berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan.

"Dulu saya memang tidak punya rumah, harus ngontrak, kos sana-sini. Tapi sekarang alhamdulillah, kami sudah punya rumah sendiri. Meski rumah tidak terlalu bagus, tapi kami tetap merasa bersyukur," kata Siti Arifah.

Atas perubahan yang dialami, baik Siti Aminah maupun Siti Arifah merasa, saat ini mereka tidak pantas untuk lagi mendapat bantuan penerima PKH.

Sehingga dengan sadar diri, mereka mengembalikan kartu bantuan kepada perangkat desa.

"Saya sadar, saya juga ikhlas (mengembalikan), sebab saya merasa ini (bantuan PKH) bukan lagi untuk saya dan keluarga saya saat ini. Semoga bantuan ini dapat disalurkan kepada keluarga lain yang mungkin lebih membutuhkan," harap Siti Arifah.

 

Ada 205 penerima PKH

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com