Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Penyu Hasil Sitaan Dilepasliarkan di Perairan Laut Donggala

Kompas.com - 11/12/2019, 06:42 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Khairina

Tim Redaksi

DONGGALA, KOMPAS.com – Sebanyak 21 penyu sisik dilepasliarkan di perairan laut Donggala, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Selasa (10/12/2019).

Dengan menggunakan kapal polisi dengan bernomor lambung XIX-3001 satu per satu hewan dilindungi itu dilepaskan di laut dalam.

Waka Polda Sulteng Brigjen Polisi Nurwindiyanto mengatakan, puluhan penyu ini merupakan hewan sitaan dari seorang pengepul penyu berinisial RL (46).

"Saat ini pelaku sudah kita amankan dan dalam proses pendalaman," katanya, Selasa.

Baca juga: Misteri Matinya 12 Penyu di Bengkulu, Apa yang Terjadi?

Berdasarkan kronologisnya, Dirpolairud Kombes Polisi Indra Rathana mengatakan tangkapan ini dilakukan oleh  tim gabungan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) dan petugas pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP), Dinas Kelautan Provinsi Sulawesi Tengah pada 3 Desember 2019 lalu.  

"Awalnya 28 November 2019 tim  menerima laporan masyarakat. Tim kemudian bergerak dan melakukan patroli  dengan menggunakan KP. XIX – 2001 Polairud Unit Luwuk. Saat digeledah terdapat puluhan penyu di atas kapal tersebut. Tersangka RL kemudian kita bawa ke markas kita untuk dimintai keterangan lebih lanjut," jelasnya.

Awal disita, penyu sisik yang punya nama latin Eretmochelys imbricata ini jumlahnya 23 ekor. Namun, 2 ekor mati di perjalanan saat hendak dibawa ke Markas Polairud di Donggala.

Penangkaran penyu

Karena sering diburu untuk dikonsumsi dagingnya, serta cangkangnya digunakan untuk souvenir dan aksesoris, penyu sisik mulai langka.

Untuk itu, perlu adanya sosialisasi untuk tidak menangkap atau mengonsumsi penyu dilindungi ini.

Baca juga: 10 Penyu Mati Misterius, PT Tenaga Listrik Bengkulu: Air Limbah PLTU Tak Mematikan

Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan  Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah, Agus Sudaryanto mengatakan, untuk menjaga kesinambungan penyu, pihaknya telah membentuk kelompok masyarakat untuk diberdayakan.

"Ada beberapa pokmas yang kita bentuk dan mereka kita fasilitas untuk membuat penangkaran penyu," kata Agus.

Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat juga dilakukan untuk tidak menangkap atau mengonsumsi penyu dilindungi ini.

"Itu upaya kita untuk melakukan konservasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com