MATARAM, KOMPAS.com- Bentrok mahasiswa dan pihak kepolisian terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB), saat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) menggelar aksi di depan kantor Gubernur NTB, Selasa (10/12/2019)
Aksi ricuh dipicu saat masa dari HMI hendak membakar ban. Namun, hal tersebut dihentikan oleh polisi, sehingga menimbulkan gesekan dan terjadi adu jotos.
Baca juga: Asyik Ngopi, Mahasiswa di Kediri Tewas Tertimpa Pohon
Dari pantauan kompas.com, aksi ricuh berlangsung cukup lama. Kericuhan akhirnya mampu ditenangkan setelah polisi mengamankan beberapa orang yang diduga provokator.
Dalam orasinya, korlap aksi Syahrul mengatakan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah gagal memperbaiki pendidikan di NTB.
Zulkieflimansyah juga dinilai terlalu sibuk dengan mengirim mahasiswa ke luar negeri, sehingga lupa akan pendidikan dasar.
"Sementara itu, pada sektor pendidikan, masih banyak anak-anak yang tidak berpendidikan di sekolah menengah dan bahkan di perguruan tinggi. Karena Gubenur hanya memprioritas anak-anak yang melanjutkan S2 di luar Negeri," ujar Syahrul, Selasa.
Hal lain juga disebutkan, program Gubemur Zulkieflimansyah dinilai bersifat sepihak dan tidak merata.
"Kami menuntut agar Gubernur mampu memberikan pemerataan terhadap pembangunan di NTB, seperti di sektor, kesehatan, kesejahteraan sosial," ungkap Syahrul.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa Unsri Indralaya Terjangkit Hepatitis A
Selain HMI, sejumlah aliansi berbeda juga mendatangin kantor gubernur untuk melakukan unjuk rasa dengan tuntutan yang bebeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.