Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Balita Ditemukan Tanpa Kepala di Parit Diduga Dimakan Reptil

Kompas.com - 10/12/2019, 16:57 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman mengatakan tim forensik RSUD Abdul Wahab Syaharie Samarinda, menemukan fakta baru ada kulit hewan reptil di tubuh jasad yang diduga Yusuf Achmad Ghazali.

Yusuf diketahui sudah hilang dua pekan lebih atau Jumat (22/11/2019).

Penemuan mayat tersebut pun menguatkan dugaan sosok tersebut adalah Yusuf dengan sejumlah kemiripan dari pakaian, hingga saluran drainase yang terhubung antara lokasi penemuan dan kehilangan Yusuf.

Baca juga: Jasad Balita Tanpa Kepala Ditemukan di Parit, Keluarga Yakin Itu Bocah PAUD yang Hilang

Jasad tanpa kepala itu ditemukan di Parit besar Jalan Antasari II Kelurahan Teluk Lerong Ilir, Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu (8/12/2019) lalu.

Arif mengatakan, selama hilang, Yusuf diduga terpeleset ke parit dan hanyut dalam air.

Sehingga, tubuhnya menjadi lembek dan mudah terlepas jadi beberapa bagian.

Temuan lain, adanya kulit hewan reptil pada jasad tersebut, sehingga diduga dimakan hewan reptil.

"Di dalam tubuh jasad itu ada kulit reptil. Apakah itu ular, biawak atau apa, nanti kita ungkap lebih lanjut. Tapi, kemungkinan saat hanyut dimakan biawak atau terhantam tembok-tembok," kata Arif saat mengunjungi lokasi penemuan jasad Jalan Antasari II, Teluk Lerong Ilir, Samarinda, Kaltim, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: Jasad Balita Ditemukan Tanpa Kepala, Keluarga Menduga Korban Kejahatan

Saat penemuan jasad yang diduga Yusuf itu, tanpa kepala dan di beberapa bagian tubuh kaki dan tangan terputus. Entah dimakan hewan reptil atau penyebab lain belum ditemukan.

Sejauh ini, kata Arif, tim belum menemukan ada indikasi mutilasi atau tindak pidana kejahatan terhadap kasus jasad tanpa kepala tersebut.

Dari hasil penyelidikan bukti-bukti yang menguatkan, balita empat tahun itu diduga kuat terperosok dalam parit depan PAUD Jannatul Afhtaal di Jalan Wahab Syaharie.

Dia lalu terseret banjir ke lokasi penemuannya di Jalan Antasari II melalui saluran drainase.

Dugaan itu dikuatkan dengan lokasi penemuan jasad dan lokasi kehilangan Yusuf memiliki keterhubungan saluran drainase yang disebut sistem drainase Karang Asam Kecil.

Diketahui, saat Yusuf dinyatakan hilang pada Jumat (22/11/2019) lalu, Kota Samarinda sedang diguyur hujan lebat. Sejumlah titik di Samarinda mengalami banjir.

"Hasil prarekonstruksi kemarin ada saksi guru yang menjaga anak-anak sempat meninggalkan anak-anak sekitar 5 menit ke toilet. Setelah kembali, Yusuf sudah tidak ada," ungkap Arif.

Muncul dugaan, saat itu Yusuf keluar dari ruang PAUD ke depan pintu masuk lalu terpeleset hingga terjatuh dalam parit dan terbawah hingga ke lokasi penemuan sejauh kurang lebih 4 kilometer.

Kendati demikian, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih jauh untuk mengetahui motif kelalaian PAUD ataupun ada motif lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com