Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Pencemaran Bengawan Solo, Ikan Mati hingga Pemerintah dan Polisi Turun Tangan

Kompas.com - 10/12/2019, 16:10 WIB
Setyo Puji,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pencemaran Sungai Bengawan Solo semakin parah.

Jika sebelumnya pencemaran hanya berdampak di hulu Sungai Bengawan Solo, sekarang justru mulai berimbas ke wilayah hilir, yakni di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Pencemaran yang ditandai dengan perubahan warna air itu, tidak hanya memengaruhi kualitas air PDAM yang dikonsumsi warga, tapi juga menyebabkan banyak ikan mati di sungai tersebut.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Ammy Rita mengatakan, dari hasil investigasi yang dilakukan, pencemaran Sungai Bengawan Solo disebabkan oleh limbah dari industri alkohol, batik, peternakan babi, dan lainnya.

Menyikapi kondisi itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menindak tegas setiap industri yang secara sengaja membuang limbah sembarang ke Sungai Bengawan Solo.

Baca juga: Pencemaran Air Bengawan Solo Mulai Berimbas ke Lamongan

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Warna air berubah dan ikan mati

Trisno saat menunjukkan air di aliran Bengawan Solo, yang berubah coklat kehitaman.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Trisno saat menunjukkan air di aliran Bengawan Solo, yang berubah coklat kehitaman.

Air yang ada di aliran Bengawan Solo di Kecamatan Babat, Lamongan berubah warna menjadi cokelat kehitaman.

Menurut pengakuan warga sekitar, kondisi itu sudah terjadi sejak Minggu (8/12/2019).

Meski kondisi tersebut bukan yang pertama kali terjadi, tapi warga beranggapan kondisi saat ini yang paling parah.

Pasalnya, selain menyebabkan air PDAM yang dikonsumsi warga juga berubah warna, beberapa populasi ikan juga terlihat banyak yang mati.

"Biasanya itu jelang musim penghujan atau saat daerah hilir sudah mulai pada hujan. Air di Bengawan Solo berubah keruh, biasanya juga sebentar. Tapi kali ini yang terparah saya kira dibanding sebelum-sebelumnya, sebab ini kok seperti kena limbah," tutur Trisno, salah seorang warga Dusun Lengkong, Kelurahan Babat, Kecamatan Babat, Lamongan, Senin (9/12/2019).

Baca juga: Atasi Pencemaran Bengawan Solo, Ganjar Beri Waktu Setahun Pelaku Industri Perbaiki Sistem IPAL

2. Limbah industri

Kondisi pencemaran sungai Bengawan Solo yang berwarna merah hitam pekat, di wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (27/11/2019)Dokumen PDAM Tirta Amerta Blora Kondisi pencemaran sungai Bengawan Solo yang berwarna merah hitam pekat, di wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (27/11/2019)

Hasil investigasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, menyebutkan pencemaran di Sungai Bengawan Solo karena dampak pembuangan limbah industri.

Di antaranya adalah industri besar, industri kecil alkohol, batik, dan peternakan babi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com