Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi yang Derita Hydrocephalus Rentan Alami Infeksi, RSUD dr Soetomo Batasi Kunjungan Warga

Kompas.com - 10/12/2019, 08:43 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SURABAYA, KOMPAS.com - Humas RSUD dr Soetomo, dr Pesta Parulian Edward mengatakan, Muhammad Pandu Firmansyah, bayi berusia 6 bulan yang menderita hydrocephlus sangat rentan mengalami infeksi.

Penyebabnya, kata Pesta, bayi Pandu selain menderita hydrocephalus juga mengalami sumbing wajah. Dengan terbukanya celah wajah tersebut, dia disebut sangat rentan dengan infeksi.

"Upaya yang kami lakukan sekarang menjaga dia supaya tidak terinfeksi, untuk itu kami membatasi kunjungan kepada si anak. Apabila ada yang bersimpati, monggo memberikan simpatinya tanpa melihat. Karena itu bukan tontonan. Kasihan anaknya," kata Pesta, saat dihubungi, Senin (9/12/2019) malam.

Baca juga: Alasan Bayi yang Derita Hydrocephalus dan Ibunya Dievakuasi ke Rusun

Ia mengaku, juga telah berpesan kepada ibu Pandu, Dina Oktavia dan neneknya, Titin Sri Puji Astuti, agar kunjungan dari warga yang bersimpati terhadap kondisi bayi Pandu dibatasi.

"Kepada petugas puskesmas yang mendampingi, saya juga berpesan, supaya jangan banyak bangetlah yang mengunjungi (bayi Pandu) dengan dalih menyatakan simpati, tetapi jadi tontonan," ujar dia.

"Kasihan anaknya, nanti kalau anak ini berkembang, psikisnya juga bakal terganggu," imbuh dia.

Semenjak bayi Pandu viral di sosial media karena memiliki wajah yang tidak normal, menurut Pesta, banyak orang yang datang menyatakan simpati.

Ibu Pandu, Dina Oktavia dan neneknya, Titin Sri Puji Astuti, selama ini merasa tidak enak hati menolak kedatangan orang yang menyatakan simpati.

"Ya, kalau yang nonton ini sehat-sehat saja sih enggak apa-apa, tapi kalau yang nonton ini bawa penyakit, kan kasihan bayinya apalagi rentan infeksi," ujar dia.

Baca juga: 11 Dokter Disiapkan Tangani Bayi yang Derita Hydrocephalus di Surabaya

"Jadi, tolong disampaikan ke masyarakat bersama-sama kita menjaga anak ini. Dengan tidak terlalu banyak mengunjungi anak ini, kita sudah ikut merawat anak ini," imbuh Pesta.

Saat ini, bayi Pandu belum menjalani rawat inap di rumah sakit. Ia hanya menjalani rawat jalan untuk sementara waktu dan diharuskan melakukan kontrol satu kali dalam sepekan.

Bersama ibu dan neneknya, bayi Pandu kini tinggal di rumah susun Gunung Sari, Surabaya, yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Puskesmas terdekat juga terus memantau dan mengontrol setiap hari kondisi bayi Pandu di rumah susun tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com