Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Dokter Disiapkan Tangani Bayi yang Derita Hydrocephalus di Surabaya

Kompas.com - 10/12/2019, 06:41 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - RSUD dr Soetomo menyiapkan 11 dokter dari berbagai bidang untuk menangani rekonstruksi wajah Muhammad Pandu Firmansyah, bayi yang menderita hydrocephalus di Surabaya, Jawa Timur.

Humas RSUD dr Soetomo, dr Pesta Parulian Edward mengatakan, pihak rumah sakit sudah membentuk tim dokter yang terdiri dari 11 dokter spesialis.

Tim dokter yang diberi nama kraniofasial itu dibentuk untuk terlibat langsung dalam setiap tahapan perawatan bayi Pandu, lantaran penyakit yang dialami cukup kompleks.

Baca juga: Alasan Bayi yang Derita Hydrocephalus dan Ibunya Dievakuasi ke Rusun

Selain menderita hydrocephalus, bayi Pandu juga mengalami sumbing wajah. Ia memiliki rongga hingga empat sentimeter pada bagian atas bibir yang dekat dengan area hidungnya.

Sehingga, tim dokter yang menangani Pandu, perlu mempersempit jaringan yang terbuka dengan menutup celah menggunakan taping.

"Semua dokter dari berbagai divisi kami libatkan di situ. Kami sudah membentuk tim dokter yang akan terlibat langsung. Jadi, nama tim dokternya kraniofasial," kata Pesta, saat dihubungi, Senin (9/12/2019) malam.

Adapun 11 dokter spesialis yang dilibatkan dalam proses rekonstruksi wajah bayi Pandu secara bertahap, di antaranya dokter bedah plastik, rekonstruksi, anestesi, bedah syaraf, ahli tumbuh kembang anak, dan dokter rehab medik.

"Untuk perbaikan gizinya, kami penuhi juga," kata Pesta.

Mengenai pembiayaan operasi bayi Pandu, ia menyebut semua pembiayaan akan ditanggung oleh BPJS.

Sebab, ibu Pandu, Dina Oktavia, merupakan peserta BPJS penerima bantuan iuran (PBI) di Surabaya.

Baca juga: Bayi yang Derita Hydrocephalus Akan Jalan Rekonstruksi Wajah Secara Bertahap di RSUD dr Soetomo

"Apabila peralatan, obat, dan ada kekurangan biaya, akan ditanggulangi penuh oleh gubernur Jatim," tutur Pesta.

Saat ini, Pesta melanjutkan, bayi Pandu belum menjalani rawat inap di rumah sakit.

Ia menjalani rawat jalan untuk sementara waktu dan diharuskan melakukan kontrol satu kali dalam sepekan.

"Karena rawat jalan, puskesmas terdekat akan mengontrol setiap hari di rusun tempat bayi Pandu tinggal (rusun Gunung Sari)," imbuh Pesta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com