Dari data LSM lingkungan World Wildlife Fund (WWF) dijelaskan ada peningkatan deforestasi dan perburuan liar yang membuat harimau akhirnya punah seperti yang terjadi di Jawa dan Bali.
Baca juga: 2 Petani Tewas, Warga Diimbau Tak Masuki Kawasan Habitat Harimau
Menurut catatan WWF, walauapun telah dilakukan peningkatan usaha konservasi harimau, termasuk penguataan penegakan hukum dan usaha penindakan perburuan liar, tetap ada pasar yang menguntungkan di Sumatera dan daerah lain di Asia untuk anggota tubuh dan produk harimau.
Sejumlah daerah di Asia, masih meyakini bahwa beberapa bagian tubuh harimau seperti tulangnya berkhasiat untuk kesehatan.
Baca juga: Alasan Warga Diimbau Pakai Topi Terbalik agar Tak Diserang Harimau, Polisi: untuk Mengelabui
Sementara itu, dari catatan jaringan pengawas perdagangan satwa liar, traffic perburuan gelap untuk diperdagangkan berandil hampi 80 persen dari kematian harimau sumatera dengan 40 ekor kematian setiap tahunnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor: Khairina), BBC Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.