MANADO, KOMPAS.com - Angin puting beliung terjadi di Kelurahan Maesa Unima, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, mengakibatkan rumah dan bangunan rusak, Senin (9/12/2109).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Alex Dotulong mengatakan, peristiwa angin puting beliung terjadi pada pukul 13.00 Wita.
"Hasil tinjauan di lokasi, terdata sebanyak sembilan rumah dan tiga tempat usaha yang mengalami kerusakan," ujar Alex Dotulong.
Baca juga: Ini Dampak Angin Puting Beliung di Desa Sukaharja, Bogor
Dikatakan Alex, saat ini pihak BPBD masih meminta data kerugian dan kerusakan di masing-masing kelurahan dan kecamatan yang ada di Tondano, akibat puting beliung.
"Karena angin punting beliung terjadi tidak hanya di satu titik, tapi menyebar," ujar dia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, angin puting beliung yang terjadi di Tondano, penyebab utamanya yaitu karena awan comulonimbus.
Dimana, terjadi downburst (kumpulan udara dingin akibat hujan yang menyebar kesegala arah yang menyebabkan angin kencang).
Baca juga: 90 Rumah di Bogor Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Kelas II Sam Ratulangi Manado Carisz Kainama menjelaskan, hujan lebat yang terjadi di daerah Minahasa dipicu karena adanya pertemuan massa udara (konvergen) di sekitar wilayah Sulut yang berdampak pada banyakanya pertumbuhan awan comulonimbus.
Baca juga: 40 Rumah di Kendal Diterjang Angin Puting Beliung
Sehingga menyebabkan terjadi hujan deras dan angin kencang. Pada umumnya terjadi pada siang hari (seperti kejadian tadi).
Skala downburst ini sekitar 5 kilometer dan waktu hanya kurang lebih 10 menit. Sulit untuk dideteksi karena berskala lokal.
Kendati demikian, kata dia, tidak semua awan comulonimbus menghasilkan downburst seperti kejadi di Tondano.
"Imbauan kepada warga, Selasa (10/12/2019) esok hari, juga masih tetap mewaspadai kejadian seperti tadi karena masih ada konvergen di wilayah kita," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.