Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2019, 20:30 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Wahyu Mukti Prasetio (19), mahasiswa asal Desa Plaosan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, tewas tertimpa pohon saat sedang menikmati kopi, Senin (9/12/2019).

Peristiwa itu terjadi saat hujan lebat disertai angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin sore.

Kepala seksi Humas Polsek Kediri Kota Iptu Catur mengatakan, korban tengah berada di kawasan wisata Sumber Jiput, Kelurahan Rejomulyo.

"Betul (ada korban jiwa)," kata Catur, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Senin.

Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Landa Bangkalan, Pohon Tumbang dan Tiang Listrik Roboh

Catur menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Wahyu dan beberapa rekannya menikmati kopi di warung kopi milik Hendrik. 

Tidak berselang lama, hujan turun disertai angin kencang. Korban dan teman-temannya masuk ke dalam warung untuk berlindung.

Semakin lama, angin semakin kencang. Hingga mereka mendengar adanya suara pohon yang akan tumbang. Kontan saja mereka berlarian keluar warung untuk menyelamatkan diri.

Namun nahas bagi Wahyu, saat hendak menyelamatkan diri, dia tertimpa pohon hingga menyebabkan luka di kepala.

Dalam kejadian itu, ada dua orang yang terluka, yaitu Hendrik Wijaya (38) dan Wiwik (36) pasangan suami istri yang warungnya rusak akibat tertimpa pohon.

Baca juga: Jalan DI Panjaitan Tergenang Air Akibat Hujan Deras, Arus Lalu Lintas Macet

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Adi Sutrisno mengatakan, para korban dibawa ke RS Gambiran 2 untuk mendapatkan penanganan.

Selain korban jiwa, angin kencang yang terjadi hampir merata di wilayah Kota Kediri juga merusak empat mobil, beberapa motor, serta bangunan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com