Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Bantu Dimas, Bocah 12 Tahun yang Lahir Prematur, Alami Gangguan Saraf Punggung dan Sang Ibu Meninggal karena Serviks

Kompas.com - 09/12/2019, 19:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Ramelan menuturkan, dirinya berangkat ngojek saat Dimas tidur.

Biasanya, menurut Ramelan, Dimas tidur saat adzan Subuh dan bangun sekira pukul 11.00 hingga 13.00.

"Ngojek itu dapatnya hanya sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu, karena saya tidak bisa full kerja. Tapi yang penting bisa buat saku Melati sekolah," terangnya.

Harapan Ramelan

Ramelan menyadari, dirinya tak bisa meninggalkan Dimas sendirian, Ramelan berharap bisa membuka usaha di depan rumah.

Harapannya, dia bisa berjualan makanan kecil dan es untuk melayani warga sekitar.

Kompas.com menggalang dana untuk membantu perjuangan Ramelan. Jika hari Anda tergerak untuk membantu meringankan beban Ramelan untuk menghidupi kedua anaknya, klik di link ini.

(Penulis: Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com