Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di RSJ Jabar, Pasien Gangguan Jiwa Dipekerjakan di Kafe, Kebun hingga Marbot Masjid

Kompas.com - 09/12/2019, 14:27 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Udara dingin mulai menyelimuti tubuh, padahal jam masih menunjukan pukul 14.00 WIB.

Pancaran sinar matahari yang perlahan mulai pudar disambut ramah kabut tipis di bukit Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Sekelompok orang lirih melantunkan kalam Allah di sebuah ruangan berteralis.

Sesekali senyum mereka menyeringai saat mendengar sang guru berceramah. Begitulah sekelumit aktivitas di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di kawasan Bandung Utara, Jalan Kolonel Masturi Km 7, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Di bagian barat rumah sakit, beberapa orang paruh baya tengah bercocok tanam. Mereka merupakan salah satu pasien yang tengah mengikuti program Kampung Walagri.

Baca juga: Kembali Sekolah, Siswa SD yang Bolos 4 Bulan dan Kecanduan Game Online

Kampung Walagri adalah salah satu program di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa berdasarkan lima area pemulihan, yaitu pemulihan klinis, fisik, eksistensi, sosial dan pemulihan fungsi dengan tujuan menjadikan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dapat hidup produktif sesuai potensi dirinya.

"Program itu untuk pasien yang mempunyai gejala putus asa, hingga ingin mengakhiri hidupnya. Jadi pada saat seperti itu, Kampung Walagri yang akan memulihkan mereka jadi berdaya, produktif kembali dan percaya diri," kata Direktur Utama RSJ Jabar dr Elly Marliyani SpKJ, MKM, Senin (9/12/2019).

Elly mengatakan, salah satu kegiatan pemulihan fungsi di Kampung Walagri yang sudah dikembangkan di RSJ Provinsi Jawa Barat adalah bekerja di kafe, berkebun dan marbot masjid.

"ODMK/ODGJ tersebut dapat bekerja di kafe, kebun, dan marbot masjid, sehingga dapat hidup secara produktif,” tutur Elly.

Mengurai sejarah RSJ Jawa Barat

RSJ Jawa Barat memang cukup dikenal masyarakat. Selain jadi rumah sakit jiwa terbesar di Jabar, lokasinya yang berada di kawasan wisata cukup menarik perhatian orang yang melintas. RSJ Jabar berdiri di area seluas 23 hektare di perbukitan Cisarua.

Salah satu yang tak banyak orang ketahui adalah sejarah RSJ Jabar yang punya perjalanan panjang. Kehadiran RSJ Jabar juga tak bisa lepas dari hadirnya RSJ Cimahi.

Secara singkat, dulu tempat perawatan pasien gangguan jiwa di Bandung hanya terdapat di Rumah Sakit Ranca Badak yang kini dikenal dengan nama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Sejatinya, RS Ranca Badak hanya rumah sakit umum yang bisa melayani pasien dengan gangguan jiwa di bagian "Neuro-Psychiatry Clinic".

Untuk mengantisipasi membeludaknya pasien, pada tahun 1946 pihak rumah sakit menyediakan tempat perawatan di sebuah rumah di Jalan Riow Straat No 11, lokasi itu kini dikenal sebagai Klinik Utama Grha Atma di Jalan LRE Martadinata, Bandung. Tahun 1950 Neuro-Psychiatry Clinic diubah menjadi Rumah Perawatan Jiwa yang dipimpin ole dr GJ Crans.

"Pada tanggal 10-15 Februari tahun 1969 di Bogor, hasil seminar kesehatan jiwa, namanya diubah lagi menjadi Pusat Kesehatan Jiwa Bandung yang saat itu dipimpin dr HHB Saanin," ujar Elly.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com