Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Ungkap Pembuang Jasad Bayi di Sanur, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 09/12/2019, 12:14 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Polsek Denpasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya mengatakan, polisi masih kesulitan mengungkap siapa pelaku yang tega membuang bayi yang ditemukan tak bernyawa di Pantai Sanur, Bali.

Wirajaya mengatakan, saksi dalam kasus tersebut sangat minim, yakni hanya petugas kebersihan yang menemukan pertama kali.

"Sampai sekarang belum bisa diungkap dan kesaksian sangat minim sekali. Hanya kesaksian petugas DKP," kata Wirajaya kepada wartawan, Senin (9/12/2019).

Baca juga: Pengadaan Rubicon Bupati Karanganyar Dinilai Melukai Hati Rakyat

Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi sudah memeriksa beberpa klinik dan rumah sakit yang melayani kelahiran.

Namun, dari hasil pemeriksaan itu polisi belum juga menemukan petunjuk.

Wirajaya menduga jasad bayi tersebut dihanyutkan dari tempat lain dan bukan dibuang di tempat penemuan di Pantai Sanur.

Sebab, dari keterangan dokter, bayi tersebut sudah meninggal tujuh hari sebelum ditemukan.

"Saya khawatir dihanyutkan dari tempat lain, karena di TKP bersih," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, warga di sekitar Pantai Sanur, tepatnya di depan Museum Le Meyeur, Denpasar, Bali, dikagetkan dengan temuan jasad bayi yang sudah membusuk, Rabu (4/12/2019).

Hediyanto, penyewa jasa kano mengatakan, bayi tersebut ditemukan tanpa pembungkus kain.

Selain itu, tali pusar bayi tersebut juga masih menempel.

Adapun, orang yang pertama melihat jasad bayi tersebut adalah petugas kebersihan.

Setelah dipastikan, temuan jasad bayi tersebut dilaporkan ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com