Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Salatiga Dukung Larangan Penjualan Daging Anjing

Kompas.com - 09/12/2019, 11:11 WIB
Dian Ade Permana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


SALATIGA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Salatiga, Jawa Tengah, menyetujui rencana pelarangan penjualan daging anjing untuk dikonsumsi.

Meski begitu, Pemkot tetap membuka ruang komunikasi dengan para pedagang daging anjing.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengungkapkan, daging anjing bukanlah daging yang dianjurkan untuk dikonsumsi.

"Dari segi kesehatan, tentu tidak baik, karena dari berbagai kajian bisa menyebabkan rabies. Beda dengan sapi, kambing, atau unggas yang memang direkomendasikan untuk dikonsumsi," kata Yuliyanto saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (9/12/ 2019).

Baca juga: INFOGRAFIK: Efek Samping Mengonsumsi Daging Anjing

Menurut Yuliyanto, Dinas Pangan Kota Salatiga akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum ada aturan yang baku.

Yuliyanto mengatakan, jika para pedagang menggunakan daging anjing sebagai komoditas utama, maka Pemkot akan mendampingi sambil memberikan bantuan agar pedagang beralih dari menjual daging anjing.

Menurut dia, komunikasi yang baik akan melahirkan kebijakan yang bermanfaat bagi semua pihak.

Selain itu, masyarakat dinilai juga perlu mendapat edukasi mengenai efek mengonsumsi daging anjing.

Menurut Yuliyanto, Dinas Kesehatan dan Dinas Pangan akan memberikan sosialisasi terkait dampak konsumsi daging anjing.

Sebelumnya, Komunitas Pencinta Anjing dan Kucing Salatiga (KPAKS) menggelar aksi penolakan terhadap penjualan dan konsumsi hewan tersebut.

Menurut mereka, anjing dan kucing adalah hewan yang tidak layak dikonsumsi. Hewan tersebut juga bisa menjadi sahabat masyarakat.

Koordinator KPAKS Wawan Setiawan mengatakan, saat ini peredaran dan penjualan daging anjing untuk konsumsi sudah sangat mengkhawatirkan.

"Indikasinya adalah terus bermunculannya penjual daging anjing atau yang biasa dikenal dengan istilah RW di berbagai sudut kota Salatiga," kata dia.

Sementara itu, anggota KPAKS Melano Adiguna menyampaikan, penyembelihan anjing dan kucing sangat sadis.

Selain itu, banyak penjual yang mengelabui pembeli.

"Dibilangnya rica daging biawak, tapi ternyata ada yang dicampur daging kucing," kata dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com