Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kasus Teror Kobra, Remaja Tewas Dipatuk Ular Saat Atraksi hingga Sekeluarga Mengungsi

Kompas.com - 09/12/2019, 09:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com — Satu keluarga di Dusun Kepek, Kecamatan Wonsosari, Gunungkidul, Yogyakarta, terpaksa mengungsi setelah anakan ular kobra masuk ke dalam kamar mereka.

Sementara di Jember, puluhan anakan ular kobra juga masuk ke rumah warga di Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Jember, Jawa Timur, pada Jumat (6/12/2019.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 9 Desember 2109, Dr Amir Hamidy, peneliti Herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menjelaskan, penyebaran anakan kobra adalah fenomena yang wajar karena masuk awal musim hujan.

Ia mengatakan, awal musim hujan adalah musim yang ideal untuk telur kobra menetas. Indukan kobra biasanya akan meletakkan telur di tempat yang lembap, seperti tanah, lubang, atau di bawah seresah.

Lalu, pada periode tertentu, sang induk akan meninggalkan telurnya dan saat menetas, anakan kobra akan menyebar.

Berikut 7 kasus teror ular kobra di beberapa wilayah di Tanah Air yang dirangkum Kompas.com:

 

1. Dipatuk ular peliharaannya saat atraksi

Foto Rizky sedang bermain dengan ular king cobra saat Car Free Day (CFD) di Bundaran Besar Palangkaraya, Minggu (8/7/2018).Handout/Rizky Ahmad Foto Rizky sedang bermain dengan ular king cobra saat Car Free Day (CFD) di Bundaran Besar Palangkaraya, Minggu (8/7/2018).
Minggu (8/7/2018), Rizky (17) tewas dipatuk ular king kobra peliharaanya sendiri saat menggelar atraksi di kegiatan car free day di Bundaran Besar Palangkaraya, Minggu (8/7/2018).

Dia dipatuk di lengan bagian kanan, tetapi dia tak langsung merasakan sakit dan masih terus bermain dengan ular tersebut.

Satu jam kemudian, Rizky baru mulai merasa lemas sehingga langsung dilarikan ke RS Doris Sylvanus Palangkaraya.

Baca juga: Rizky Tewas Dipatuk Ular King Kobra Peliharaan Saat Atraksi di CFD

Rizky telah dinyatakan tewas oleh pihak rumah sakit setelah 24 jam dirawat secara intensif.

Rizky adalah penyuka hewan reptil. Ular kobra yang mematuknya adalah ular yang ia selamatkan saat terjerat jaring penangkap ikan milik warga di sekitar Danau Rangas pada Rabu (2/5/2018).

Ular king kobra dengan panjang 3 meter tersebut kemudian dibawa pulang ke rumah untuk dipelihara.

Walaupun sudah dinyatakan meninggal oleh dokter, pihak keluarga masih yakin Rizky masih hidup dan melakukan beberapa ritual.

Jenazah Rizky baru dimakamkan 4 hari kemudian, tepatnya Kamis (12/7/2019).

Baca juga: Rizky Ahmad, Korban yang Dipatuk King Kobra, Akhirnya Dimakamkan

 

2. Di Bandung, kobra melingkar di balik kulkas

Seekor ular kobra melingkar di balik kulkas di kediaman Rahmat (76) warga Jalan Ciremai No 15 RT 02/08 Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.  Dokumentasi DPPK Kota Bandung Seekor ular kobra melingkar di balik kulkas di kediaman Rahmat (76) warga Jalan Ciremai No 15 RT 02/08 Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.
Minggu (25/3/2019) malam, Rahmat (76) panik setelah melihat ular kobra sepanjang 1,5 meter melingkar di balik kulkas.

Rahmat tinggal di kompleks TNI, Jalan Ciremai Nomor 15 RT 002 RW 008, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat.

Sebelumnya anak Rahmat sempat mendengar suara berisik dari balik kulkas.

Istri Rahmat, Wiwin, kemudian berinisiatif menaburkan garam di sekitar kulkas untuk mencegah ular berpindah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com