Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Museum HAM Munir, Peletakan Batu Pertama di Hari Kelahiran Munir hingga Anggaran Rp 10 Miliar dari APBD

Kompas.com - 09/12/2019, 07:08 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Minggu (8/12/2019), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meletakkan batu pertama pembangunan Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Munir di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

Selain Khofifah, acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, Ketua Yayasan Museum HAM Omah Munir, Andi Achdian dan istri almarhum Munir Said Thalib, Suciwati, yang ikut meletakkan batu pertama.

Konsep museum tiga lantai tersebut sesuai dengan desain pemenang sayembara yang sudah dilakukan sebelumnya.

Baca juga: Museum HAM Munir akan Didirikan, Anggarannya Capai Rp 10 Miliar

Berikut 5 fakta dari Museum Munir di Kota Batu, Jawa Timur:

 

1. Peletakan batu pertama di hari kelahiran Munir

 Munir Dibunuh Di UdaraKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Munir Dibunuh Di Udara
Peletakan batu pertama Museum HAM Munir bertepatan dengan hari kelahiran aktvis HAM Munir Said Thalib.

Munir lahir di Malang pada 8 Desember 1965.

Ia meninggal mengembuskan nafas terakhirnya setelah diracun dalam penerbangan menuju Amsterdam, Belanda, pada 7 September 2004.

Munir adalah aktivis yang bersuara lantang memperjuangakan HAM.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, 7 September 2019 dijelaskan bahwa Munir pernah menjadi penasihat hukum keluarga korban tragedi Tanjung Priok yang terjadi pada tahun 1984.

Baca juga: Museum HAM Munir Dibangun dengan Konsep Pepeling yang Ramah Disabilitas dan Lingkungan

Pada tragedi tersebut 24 orang tewas dan 55 orang luka akibat tindakan aparat keamanan yang membubarkan paksa para demonstran dengan tembakan timah panas.

Tragedi tersebut adalah salah satu pelanggaran berat HAM yang dialami oleh para demonstran yang menolak penerapan Pancasila sebagai asas tunggal yang diusulkan oleh Presiden Soeharto.

Munir juga melakukan advokasi dan investigasi terhadap kasus pembunuhan aktivis buruh Marsinah yang diduga dilakukan aparat militer serta menyuarakan kasus penculikan pada 1997-1998 yang menyebabkan 13 orang hingga kini masih hilang.

Baca juga: Pembangunan Museum HAM Munir, Apa Saja PR Penegakan HAM di Indonesia?

 

2. Anggaran capai Rp 10 miliar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Suciwati, istri Munir dalam peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir di Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (8/12/2019).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Suciwati, istri Munir dalam peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM Munir di Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (8/12/2019).
Museum HAM pertama dan satu-satunya di Indonesia akan dibangun dengan total anggaran mencapai Rp 10 miliar.

Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan awalnya Pemprov Jatim menganggarkan dana sebesar Rp 5,2 miliar.

Namun anggaran tersebut diprediksi kurang sehingga akan ditambah Rp 5 miliar.

"Tapi yang sudah sampai ke Pemprov, sudah sampai dan selesai sudah dibahas dengan DPRD, sudah diputus tanggal 22 November lalu, 5 (Rp 5 milliar)," ujar Khofifah. "Ternyata ada pengembangan peruntukkan sampai 10 (Rp 10 miliar), tadi dipresentasikan. Saya baru dapat kabar ternyata ada beberapa maksimalisasi ruang dan seterusnya. Ya nanti kita bahas kurangnya," lanjut dia.

Baca juga: SBY Punya Munir, Jokowi Punya Novel Baswedan yang Jadi Ujian Sejarah...

 

3. Diusulkan untuk badan layanan umum

Istri aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) almarhum Munir Said Thalib, Suciwati ketika ditemui di Kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jakarta, Kamis (26/4/2018). KOMPAS.com/ MOH NADLIR Istri aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) almarhum Munir Said Thalib, Suciwati ketika ditemui di Kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Susciwati, istri Munir mengusulkan agar Museum HAM Munir bis amenjadi badan layanan umum.

Museum HAM Munir dibangun di atas lahan seluas 2.200 meter persegi di Jalan Sultan Hasan Halim Kelurahan Sisir, Kota Batu.

Lahan itu merupakan aset Pemerintah Kota Batu.

Selain menjadi tempat penyimpanan koleksi dari berbagai artefak tentang perjalanan HAM di Indonesia, museum itu juga diharapkan mampu menjadi pusat pembelajaran tentang nilai-nilai HAM.

Gedung Museum HAM Munir akan dibangun sesuai dengan konsep yang ditawarkan oleh pemenang sayembara, yakni seorang arsitek bernama Achamad D Tardiyana.

Baca juga: Pertemuan Pertama, Munir Membuka Mata Hati Yati Andriyani soal Pelanggaran HAM

 

4. Ramah lingkungan, disabilitas, dan anak

Suciwati, istri Munir, saat membacakan surat yang ia tulis untuk Presiden Joko Widodo di Aksi Kamisan ke 505, di Seberang Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (9/7/2017).KOMPAS.com/Kristian Erdianto Suciwati, istri Munir, saat membacakan surat yang ia tulis untuk Presiden Joko Widodo di Aksi Kamisan ke 505, di Seberang Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (9/7/2017).
Museum HAM Munir memiliki tiga lantai dan akan dibangun sesuai dengan konsep desain pemenang sayembara yang sudah dilakukan sebelumnya.

Suciwati, istri Munir mengatakan gedung museum itu akan dibangun dengan konsep Rumah Pepeling.

Dalam Bahasa Sunda, pepeling berarti nasehat.

Selain itu gedung museum itu juga akan dibuat ramah lingkungan, disabilitas, dan anak.

Pada lantai satu rencananya akan dibangun kids corner yang akan menjadi tempat bermain bagi anak sambil belajar tentang hak asasi manusia.

“Omah Pepeling, rumah pengingat yang itu juga bersinar. Tidak perlu pakai listrik terlalu banyak. Dan itu memang benar-benar ramah lingkungan,” ujar dia.

Baca juga: Suciwati dan Ruang-ruang Kengerian yang Dilaluinya Bersama Munir...

 

5. Dikelola Yayasan Museum HAM Omah Munir

Seorang pengunjung tengah mengamati koleksi yang ada di dalam Museum Omah Munir yang berdiri sejak 8 Desember 2013 lalu di Jalan Bukit Berbunga 2, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (30/11/2014). Nama aktivis HAM Munir kini mencuat kembali setelah Pollycarpus Budihari Priyanto, terpidana pembunuhan Munir, mendapat pembebasan bersyarat Sabtu kemarin.KOMPAS/DEFRI WERDIONO Seorang pengunjung tengah mengamati koleksi yang ada di dalam Museum Omah Munir yang berdiri sejak 8 Desember 2013 lalu di Jalan Bukit Berbunga 2, Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (30/11/2014). Nama aktivis HAM Munir kini mencuat kembali setelah Pollycarpus Budihari Priyanto, terpidana pembunuhan Munir, mendapat pembebasan bersyarat Sabtu kemarin.
Museum HAM Munir dibangun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Bangunan tersebut juga didirikan di lahan milik Pemkot Batu.

Terkait pengelolaannya, Gubernur Khofifah mengatakan akan menyerahkannya kepada Yayasan Museum HAM Omah Munir.

Selain itu Suciwati, istri Munir mengusulkan agar gedung tersebut bisa menjadi badan layanan umum karena didirikan di atas tanah pemerintah kota.

Baca juga: Omah Munir Gagas Modul Pendidikan HAM untuk Pendidikan Madrasah

Ketua Yayasan Museum HAM Omah Munir, Andi Achdian berharap, kehadiran museum itu dapat menjadi komitmen untuk menempatkan nilai-nilai HAM dalam menjalani kehidupan.

"Peletakan batu pertama pembangunan Museum HAM ini bukan saja menjadi tonggak yang menandai kehadiran secara fisik sebuah museum yang mengangkat persoalan HAM di Indonesia, tetapi juga menjadi titik tolak yang mengukuhkan komitmen kita semua dalam menjadikan nilai-nilai HAM yang mengatur kehidupan bersama kita di Indonesia saat ini dan yang akan datang," papar Andi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Hartik, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor: Fabian Januarius Kuwado, Robertus Belarminus, Inggried Dwi Wedhaswary)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com