MALANG, KOMPAS.com - Pembangunan Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Munir di Kota Batu, Jawa Timur, telah dimulai.
Pembangunan itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Minggu (8/12/2019).
Selain itu juga ada Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, Ketua Yayasan Museum HAM Omah Munir, Andi Achdian dan istri almarhum Munir Said Thalib, Suciwati, yang ikut meletakkan batu pertama.
Suciwati mengatakan, museum itu akan dibangun dengan tiga lantai. Konsepnya sesuai dengan desain oleh pemenang sayembara yang sudah dilakukan sebelumnya.
Baca juga: Museum HAM Munir akan Didirikan, Anggarannya Capai Rp 10 Miliar
Gedung museum itu akan dibangun dengan konsep Rumah Pepeling. Dalam bahasa Sunda, Pepeling berarti nasehat.
Gedung museum itu juga akan dibuat ramah lingkungan.
“Omah Pepeling, rumah pengingat yang itu juga bersinar. Tidak perlu pakai listrik terlalu banyak. Dan itu memang benar-benar ramah lingkungan,” ujar dia.
Tidak hanya itu, gedung museum itu juga dikonsep ramah disabilitas dan anak.
Rencananya, di lantai satu akan ada kids corner yang akan menjadi tempat bermain bagi anak sambil belajar tentang hak asasi manusia.
“Jadi ada mainan anak berbasis hak asasi,” ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.