Seorang korban lagi adalah Ridwan (75) warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Baca berita selengkapnya: Bus Angkut Rombongan Guru TK Terguling di Blitar, 5 Orang Tewas
Lembah Tumpang merupakan destinasi wisata baru di Kabupaten Malang. Di lokasi ini, dibangun candi replika untuk mengembalikan kembali nuansa kejayaan Kerajaan Singosari dan Majapahit.
Candi dibangun di atas lahan seluas 8 hektar. Salah satu yang dibangun adalah Candi Kito. Candi ini tampak gagah dengan puluhan patung berupa arca yang mengelilinginya.
Meski repelika, candi dan ratusan arca itu tak ubahnya seperti candi dan arca yang sesungguhnya.
“Jadi saya menemukan lahan Lembah Tumpang ini awalnya berupa lahan terlantar. Lahan tidak difungsikan oleh pemilik karena lumpur. Tapi saya melihat banyak sumber air di kanan kiri tebing dan air itu setelah saya analisakan di lab, hasilnya jernih dan bagus sekali. Dengan potensi sumber air yang jernih itu saya beli, saya bangun banyak pemandian dan beberapa saya gunakan untuk kolam ikan,” ujar Pemilik Lembah Tumpang, Yogi Sugito, Jumat (6/12/2019).
Baca berita selengkapnya: Berwisata ke Lembah Tumpang Malang, Berasa Berada di Zaman Majapahit dan Singosari
Menurut Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara, berdasar hasil survei kepatuhan terhadap standar pelayanan publik 2019, ada enam daerah berpredikat zona merah.
Artinya, zona itu belum patuh terhadap standar pelayanan publik yang diamanahkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Keenam daerah tersebut adalah Pemkab Simalungun dengan nilai paling rendah yakni 9,25, disusul Pemkab Nias Selatan dengan nilai 16,82.
Kemudian Pemkot Padangsidempuan dengan nilai 31,81, Pemkab Labuhanbatu dengan nilai 35,39, Pemkab Asahan dengan nilai 42,83, terakhir Pemkab Karo dengan nilai 47,20.
Baca berita selengkapnya: Ini 6 Daerah di Sumut dengan Pelayanan Publik Terburuk
Munculnya koloni kerang hujau di perairan Muara Sungai Buntu, Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang, menjadi viral di media sosial.
Salah satu akun atas Faridz Putracinema di grup Facebook Karawang Info, mengunggah suasana saat seorang anak tengah berkutat di antara jutaan kerang hijau.
Kerang-kerang itu di antaranya menempel di batu-batu pemecah ombak. Postingan Faridz Putracinema mendapat 4.428 suka, 359 komentar dan 211 dibagikan.
Baca berita selengkapnya: Viral, Jutaan Kerang Muncul di Sungai Buntu Karawang
(Penulis: Penulis : Kontributor Malang, Andi Hartik, Kontributor Medan, Mei Leandha, Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: Farid Assifa, David Oliver Purba, Candra Setia Budi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.