LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Mujiburahman, pemilik lahan di Desa Sukaraja, Lombok Tengah, mengatakan, tidak akan membuka segel Sekolah Dasar (SD) Lengkah yang berdiri di lahannya.
Ia tidak akan membuka segel sebelum ada kepastian pembayaran oleh pemerintah.
"Sampai kapan membuka segel, ya sampai ada kejelasan penyelesaian dari pemerintah," ungkap Mujiburahman, Sabtu (7/12/2019).
Baca juga: Segel Sekolah, Pemilik Lahan Sudah Minta Izin
Muji menyebutkan, dulu dia meminta bayaran atas lahan tersebut sebesar Rp 25 juta. Namun, sampai saat ini belum pernah dibayar.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SD Lengkah Muhamad Kusmiadi menyebutkan, sudah dua pekan sekolah itu tak beraktivitas karena penyegelan oleh pemilik lahan.
“Karena katanya pemilik lahan belum menerima bayaran tempat berdirinya bangunan sekolah itu,” ungkap Kusmiadi saat ditemui di ruangan perpustakaan sekolah, Jumat (6/12/2019)
Adapun ruang yang disegel pemilik lahan ialah satu ruangan kelas VI dan bangunan sekolah untuk anak TK.
Dirinya mengharapkan pemerintah daerah segera menyelesaikan sengketa lahan sehingga siswa bisa belajar dengan nyaman.
Baca juga: Sekolah Disegel, Ratusan Siswa SD di Bengkulu Belajar di Jalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.