Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miris, Tempat Latihan Lifter Peraih Emas SEA Games, Tak Ada Listrik, Alat Berkarat Peninggalan Ayah

Kompas.com - 07/12/2019, 11:05 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Atlet angkat besi putra Rahmat Erwin Abdullah meraih medali emas di Sea Games 2019 Filipina.

Raihan Rahmat ini tentu saja menjadikan Indonesia semakin diperhitungkan dalam cabor angkat berat di Asia.

Namun, siapa sangka, perjuangan lifter yang sudah menggeluti dunia angkat besi sejak 11 tahun untuk meraih emas, ternyata tidak mudah.

Salah satunya dari fasilitas selama latihan.

Fasilitas latihan Rahmat di sebuah ruangan di Stadion Andi Mattalatta (Mattoanging) Makassar yang terletak di Jalan Andi Mappanyukki, Kecamatan Mariso, terbilang sangat memprihatinkan.

Baca juga: Memprihatinkan, Tempat Latihan Rahmat Abdullah, Lifter yang Persembahkan Emas SEA Games

Banyak peralatan angkat berat yang terlihat sudah mulai berkarat.

Bahkan, beberapa alat berat ternyata milik ayahnya, Erwin Abdullah.

Kondisi tempat latihan Rahmat Erwin Abdullah di salah satu sisi Stadion Andi Mattalatta Makassar, Kamis (5/12/2019).KOMPAS.COM/HIMAWAN Kondisi tempat latihan Rahmat Erwin Abdullah di salah satu sisi Stadion Andi Mattalatta Makassar, Kamis (5/12/2019).
Lebih parahnya lagi, ruang latihan tidak dialiri arus listrik. Jadi jika berlatih, harus terlebih dahulu menghidupkan lampu petromak.

"Dari awal memang tidak ada lampu. Sebenarnya listrik ada tapi kita tidak dikasih dari fasilitas tempat kita latihan. Jadi kita harus bayar atau sewa. Tapi karena (dana) kita terbatas jadi kita tidak sewa," kata Ami, ibu dari Rahmat saat ditemui di tempat latihan, Kamis (5/12/2019).

Ami mengungkapkan, baru-baru ini memang ada bantuan alat yang datang ke tempat latihannya.

Namun, itu pun hanya beberapa alat bekas yang juga mulai karatan.

"Bekas alat fitness baru masuk dua minggu karena tidak berfungsi diopor ke sini," ucap Ami.

Sementara itu, ayah dari Rahmat, Erwin Abdullah saat dihubungi Kompas.com mengatakan, bahwa alat baru yang diterima Rahmat datang pada tahun 2015.

Baca juga: Borong Emas, Lifter asal Pacitan Bermimpi Wakili Indonesia di Asian Games

Itu pun hanya berupa satu set barbel.

Lifter putra Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah mengangkat beban pada kelas 73 kilogram putra di Ninoy Aquino Memorial Stadium, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019). Rahmat Erwin Abdullah menyumbang medali emas dan menorehkan total angkatan terbaik seberat 322 kilogram.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Lifter putra Indonesia, Rahmat Erwin Abdullah mengangkat beban pada kelas 73 kilogram putra di Ninoy Aquino Memorial Stadium, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019). Rahmat Erwin Abdullah menyumbang medali emas dan menorehkan total angkatan terbaik seberat 322 kilogram.
"Peralatannya juga sudah sangat lama. Makanya tahun 2015 prestasi rahmat meningkat dapat satu set dari PABBSI dan itulah yang membawa rahmat pelatnas," ujar dia.

Terbatasnya dana untuk pelatihan atlet angkat besi di Kota Makassar memang dirasakan oleh Ami dan Erwin Abdullah yang melatih anaknya dan beberapa atlet angkat besi di kota itu. (Kontributor Makassar, Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com