Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga di Palopo yang Baru Ingat Telah Tanam Mortir Saat Gelar Pesta di Rumah

Kompas.com - 07/12/2019, 10:39 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Anton, warga di Kilometer 9, Kelurahan Latuppa, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, tiba-tiba teringat telah menanam mortir militer berdaya ledak tinggi di belakang rumahnya.

Dia pun khawatir mortir yang dia tanam setelah sepuluh tahun lalu di bawah batu besar akan meledak saat pesta yang dia gelar di rumahnya.

“Waktu di sini ada pesta dan dapur berada di daerah itu. Saya ingat bahwa di sekitar batu itu pernah saya tanam benda berupa mortir, saya khawatir akan meledak, sehingga saya melapor,” ujar dia.

Diduga peninggalan zaman penjajahan

Tim Gegana Polda Sulsel dan Polres Palopo langsung ke lokasi dan melakukan penggalian usai menerima laporan tersebut.

Wakapolres Palopo, Kompol Ade Noho mengatakan, benda yang sedang digali tersebut diduga adalah mortir militer.

“Setelah dilakukan pencocokan contoh, yang ada di dalam itu adalah mortir militer yang diperkirakan peninggalan kolonial ataupun Jepang,” ucap dia.

Diledakkan tim Gegana Polda Sulsel

Tim Gegana Polda Sulsel berhasil menjinakkan dan memusnahkan Mortir peninggalan perang dunia kedua yang disimpan warga di belakang sebuah rumah di bawah batu besar di Kilometer 9, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Jumat (06/12/2019)Muh. Amran Amir Tim Gegana Polda Sulsel berhasil menjinakkan dan memusnahkan Mortir peninggalan perang dunia kedua yang disimpan warga di belakang sebuah rumah di bawah batu besar di Kilometer 9, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Jumat (06/12/2019)

Proses penggalian mortir yang disimpan Anton di bawah batu besar, membutuhkan waktu 45 menit.

Setelah ditemukan, mortir dibawa ke sebuah lokasi yang aman dari warga, yakni di Kilometer 5 Kelurahan Murante untuk diledakan.

“Hari ini kami lakukan teknik disposal atau pemusnahan sehingga barang ini sudah dianggap tidak ada dan sudah musnah,” kata Sahruna.

Mortir militer ini merupakan peninggalan perang dan masih aktif sehingga pemusnahannya dilakukan radius lebih dari 200 meter untuk menghindari fragmentasi. Makanya kami cari titik lokasi yang aman dari masyarakat,” kata Sahruna menambahkan.

Bentuknya seperti jantung pisang

Anton, warga yang menanam mortir tersebut mengatakan, model mortir menyerupai peluru kendali.

“Modelnya seperti peluru kendali atau jantung pisang. Itu ditemukan oleh Tomas di Gunung Pembunian lalu dibawa Rudi dan saya ambil, lalu saya tanam di belakang rumah di bawah batu besar,” kata Anton, saat dikonfirmasi di lokasi.

Sementara itu, Tim Gegana Polda Sulsel mengimbau kepada masyarakat jika menemukan benda semacam ini agar menghubungi unit penjinakan bom Tim Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan.

(Penulis: Kontributor Kompas TV Luwu Palopo, Amran Amir | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com