Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Gang Dolly, 5 Tahun Setelah Penutupan Lokalisasi

Kompas.com - 07/12/2019, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

Mereka beralasan apa yang ditawarkan tidak sebanding dengan yang mereka peroleh pada masa jaya Dolly.

Baca juga: Gugatan Class Action Warga Eks Dolly Ditolak PN Surabaya

Salah satunya Yani yang sudah dua dekade membuka warung di tengah keramaian Dolly dan memanfaatkan lahan miliknya untuk parkir kendaraan bermotor.

Dari usahanya, Yani berhasil menyekolahkan empat anaknya hingga di perguruan tinggi.

Ia bercerita pada masa-masa sibuk, lahan parkirannya bisa menampung 50 sepeda motor. Dengan tarif parkir Rp 5.000 per sepeda, Yani mengantongi Rp 800.000 hingga Rp 1 juta di akhir pekan.

Baca juga: Pernah Tinggal di Sekitar Dolly, Seorang Anak Mengalami Sex Addict

“Kalau hari-hari biasa, ya, 300 ribu. Kalo kayak dulu kan, cewek-ceweknya beli minum kaya gini kan 5.000, wes ga susuk (tidak minta kembalian). Makan 15 ribu 20 ribu. Tapi kan sekarang cewek-ceweknya sudah tidak ada,” tutur Yani.

Walaupun Gang Dolly telah kehilangan pamornya, Yani memilih bertahan dengan tetap melanjutkan berdagang di warung kecil, yang berdiri tepat di depan tempat pengajian Al-quran bekas lokalisasi.

“Dibilang sedih ya sedih, dibilang senang ya senang, mas. Namanya juga rakyat kecil. Ya kita bisa buat apa,” ujar Yani.

Baca juga: Kare Kepiting Bu Jum Tambah Laris sejak Dolly Ditutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com