Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malu Dicap Keluarga Miskin, 18 KK Penerima PKH di Gresik Mundur

Kompas.com - 06/12/2019, 20:28 WIB
Hamzah Arfah,
Dony Aprian

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pemerintah Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur, menempelkan stiker pada dinding luar rumah para penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Kami ingin bantuan yang diberikan, dapat benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan. Kami pun tidak ingin, mereka yang benar-benar membutuhkan justru tidak dapat," ujar Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim, saat dihubungi, Jumat (6/12/2019).

Baca juga: Kata Kadinsos soal Rekening Orangtua Kakak Beradik Penderita Gangguan Jiwa Kosong Meski Penerima PKH

Menurut dia, cara tersebut ampuh mempermalukan warga dalam katergori mampu namun masih ingin menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Warga yang telah menerima bantuan akan ditempelkan stiker bertuliskan 'keluarga miskin' atau 'keluarga pra sejahtera' dengan pilihan warna merah, hijau, serta kuning.

Dia menjelaskan, stiker berwarna hijau ditujukan untuk mereka yang masuk kategori keluarga miskin, hamil atau masih memiliki tanggungan anak sekolah.

Sementara stiker warna kuning untuk keluarga keluarga miskin yang memiliki anggota keluarga sakit, baik sakit secara fisik atau mental.

Sedangkan warna merah, untuk keluarga miskin yang memiliki tanggungan lansia (lanjut usia) di atas 70 tahun.

Baca juga: Malu Disebut Miskin, Penjual Kue Ini Pilih Mundur Sebagai Penerima PKH

Halim mengatakan, dari total 205 KK penerima bantuan, sebanyak 18 Kepala Keluarga (KK) memutuskan mundur dari program PKH dan 2 KK dianggap mundur sebagai penerima BPNT, lantaran rumahnya enggan ditempeli stiker.

"Mungkin saja mereka malu dan akhirnya memutuskan mundur. Karena meski rumahnya bagus, kalau dia tidak menyatakan mundur ya tetap kita tempeli dengan striker keluarga miskin," kata dia.

Halim berharap, hal itu dapat memacu warga mampu tak hanya berpangku tangan dan mengharap bantuan dari pemerintah.

Selain itu, dengan penempelan stiker tersebut, membuat orang dalam kategori mampu yang masih menerima bantuan dapat segera menyadari 'kesalahan' yang sudah dilakukan.

"Kalau sudah dilihat tetangga kan mungkin ada rasa malu, bagi orang kaya atau sudah mampu tapi tetap menerima bantuan untuk kaum miskin," kata Halim.

Baca juga: Penerima Bantuan PKH di Luwu Dapat Saldo Kosong dari Pemerintah

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gresik, Sentot Supriyohadi berharap program penempelan stiker  ini masih akan terus dilakukan, sehingga seluruh bantuan dapat dirasakan oleh warga yang kurang mampu.

"Kami apresiasi atas apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Desa Sekapuk, untuk dapat menyadarkan warganya sehingga bantuan dapat tepat sasaran," ungkap Sentot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com