Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

53 Kali Gagal Tembus Beasiswa, Anak Pedagang Sayur Berhasil Kuliah di Amerika

Kompas.com - 06/12/2019, 06:30 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Aula Andika Fikrullah Al Balad (26), anak pedagang sayur di Aceh, berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah S2 di Lehigh University, Amerika.

Sebelum dinyatakan lolos, Andika telah 53 kali mencoba mendaftar untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. Ia pun dikenal sebagai ‘scacehholarship hunter’ alias pemburu beasiswa.

Dilansir dari VOA Indonesia, Aula Andika Fikrullah Al Balad adalah anak dari tukang sayur di Gampong Lampasi, Darul Imarah, Aceh Besar.

Ia bercerita sejak tahun 2000, sang ibu membangun kios kecil yang beratapkan rumbia di depan rumah mereka untuk berjualan sayur.

Sebelum memliki kios tersebut, sang ibu Siti Narimah atau yang akrab dipanggil Mak Cut berkeliling kampung dari satu rumah ke rumahnya lainnya untuk berdagang sayur.

“Semenjak menikah dengan almarhum ayah, (ibu) itu sudah jualan sayur,” kata Aula.

Baca juga: Kisah Sabar Subadri, Pelukis Tanpa Tangan yang Enggan Disebut Disabilitas

 

Ayah dan 2 kakaknya meninggal

Ibu Aula, Siti Narimah atau Mak Cut sedang berdagang sayurDokumentasi pribadi Ibu Aula, Siti Narimah atau Mak Cut sedang berdagang sayur
Aula adalah anak bungsu dari tujuh bersaudar. Dua kakaknya meninggal pada tahun 2004 karena sakit dan menjadi korban tsunami.

Di tahun yang sama, sang ayah Ridhwan Kr Is ditemukan meninggal di dekat sawah. Kala itu konflik Aceh sedang terjadi.

Aula kecil saat itu masih duduk di kelas lima SD.

Mak Cut pun menjadi orangtua tunggal. Aula dan kakak-kakaknya membantu sang ibu berjualan sayur untuk mencukupi kebutuhan mereka.

“Saya SMP itu ingat. Jadi saya sekolahnya jam dua siang. Jadi pagi itu ngantar dulu ibu ke pasar untuk belanja sayur, terus jemput lagi ibu. Ibu ke pasar gitu, kemudian setelah semuanya beres, jam dua siang saya baru berangkat ke sekolah,” ujar si bungsu dari tujuh bersaudara ini.

Baca juga: Kisah Alicia, Bocah SD Peraih Perunggu Olimpiade Matematika-IPA yang Bercita-cita Jadi Dokter

Aula bercerita sang ayah adalah lulusan sekolah dasar, sementara ibunya tak pernah sekolah sehingga tak bisa membaca dan menulis.

Namun hal tersebut tak membuat keluarganya abai dengan pendidikan. Bagi keluarganya,  pendidikan adalah hal yang paling utama.

“Saya masih ingat, ketika SD dulu, kakak-kakak pernah cerita, bahkan harus sekolah tanpa ada uang jajan. Bahkan kita sakit pun, sakit dalam kondisi sakit demam dan sebagainya itu nggak boleh libur. Tetap harus berangkat ke sekolah,” cerita pria kelahiran November 1993 ini.

Baca juga: Kisah Purwanto Profesor Lebah dari Yogyakarta, Temukan Madu Terbaik di Asia

Saat Aula duduk di bangku SMP, sang kakak sempat menjual pehiasannya untuk biaya sekolah. Hal yang sama terjadi saat Aula SMA.

Sang kakak kembali menjual barang berharganya untuk membantu sang adik agar bisa membayar uang sekolah.

Hal tersebut sempat membuat Aua ragu untuk melanjutkan sekolah.

“Ketika SMP, kakak harus jual apa gitu (perhiasan), supaya bisa saya masuk sekolah,” katanya.

Baca juga: Kisah Polisi di Lamongan yang Dirikan Jasa Antar Jemput Gratis Siswa Yatim Piatu

 

Buat flm pendek

Aula saat pamit kepada ibu untuk sekolah Dokumentasi pribadi Aula saat pamit kepada ibu untuk sekolah
Saat masih duduk di bangku sekolah, Aula meemiliki segudang prestasi akademik.

Ia menjadi juara pidato, cerdas cermat, olimpiade fisika dan matematika, public speaking, hingga MTQ (Majelis Tilawatil Qur’an).

Pada tahun 2010 saat duduk di bangku SMA, ia meraih sederetan penghargaan di ajang Festival Film Anak Aceh yang diselenggarakan oleh dinas sosial dan didukung oleh UNICEF Indonesia, atas hasil karya filmnya yang berjudul “Masihkah Punya Harapan?”

Film berdurasi 15 menit tersebut, menceritakan tentang anak dari keluarga kaya yang kabur dari rumah karena tidak diizinkan sekolah. Anak itu rela mengemis dan menyemir sepatu untuk mendapatkan biaya bersekolah.

Baca juga: Kisah Sedih Dimas, Bocah 12 Tahun dengan Bobot 10 Kg: Lahir Prematur 5 Bulan, Ibu Meninggal karena Kanker Serviks

Film yang digarap Aula selama satu bulan tersebut diakuinya terinsipirasi dari kisahnya sendiri namun ada perubahan cerita di dalamnya.

“Alhamdulilah, kita dapat penghargaan film terbaik sama sutradara terbaik, aktor terbaik, aktor itu saya langsung juga, jadi sutradara merangkap sebagai aktor,” kenangnya sambil tertawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com