SURABAYA, KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, punya cara tersendiri untuk menangani warganya yang menderita gangguan jiwa, agar mereka bisa kembali diterima di tengah masyarakat.
Salah satunya dengan mengajak orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) membuat produk kerajinan tangan.
"Kerajinan tangan ini selain berfungsi sebagai terapi, agar mereka tidak kambuh. Juga agar melatih mereka lebih fokus dan bisa mengendalikan emosi," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Surabaya, Kamis (5/12/2019).
Baca juga: Materi Soal Ujian Sekolah di Kediri Diduga Bermuatan Khilafah
Anas menyebut program tersebut dengan nama Terapi Okupasi dan Pemberdayaan Orang dengan Gangguan Jiwa (Teropong Jiwa).
Teropong Jiwa adalah program pemberian terapi kerja bagi ODGJ.
Pasien ODGJ yang sudah stabil setelah menjalani serangkaian pengobatan akan dilatih berbagai keterampilan kerajinan tangan untuk memulihkan emosinya.
Menurut Anas, Teropong Jiwa digagas dan dilaksanakan di Kantor Puskesmas Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi sejak 2017 lalu.
Saat ini, ada 27 ODGJ yang dilatih di tempat tersebut.
Mereka diajari membuat aneka kerajinan tangan seperti miniatur kapal layar, lampu, gantungan kunci, tas belanja, dan aneka anyaman.
"Hasilnya cukup menggembirakan. Rata-rata, emosi mereka semakin stabil dan kooperatif," ucap Anas.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan