Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kobra Terus Bermunculan di Gunungkidul, Wakil Bupati Imbau Warga Tenang

Kompas.com - 05/12/2019, 17:20 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com  - Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi meminta masyarakat untuk tetap tenang terkait munculnya belasan anak ular kobra di Dusun Kepek I, Desa Kepek.

Pihaknnya akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membantu masyarakat menangan ular berbisa itu.

"Tentu saja kami akan memberi arahan kepada OPD terkait yang punya kordinasi dengan BKSDA, dalam hal ini adalah DLH untuk turut mewaspadai dan membantu warga dalam menghadapi fenomena ini," kata Immawan saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (5/12/2019). 

Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan puskesmas dan unsur kesehatan lainnya agar siap untuk melayani jika sampai terjadi korban dari gigitan ular kobra.

Baca juga: Teror Anakan Kobra di Wonosari, Warga Ketakutan, Satu Keluarga Terpaksa Mengungsi

 

Dia berharap warga yang mengetahui keberadaan ular untuk tidak sembarangan mengatasinya. Selain itu, warga juga diharapkan tidak seorang diri ketika menangani ular kobra.

"Laporkan kepada petugas yang kira-kira lebih bisa mengatasi secara baik karakter dan bahaya dari binatang melata tetutama ular," imbaunya. 

"Warga yang memiliki anak di bawah umur juga harus waspada dan memberikan pemahaman mengenai ular," ujarnya. 

Ular terus bermunculan 

Salah seorang warga RT 6, Dusun Kepek I, Ervan Bambang mengatakan, setiap malam warga menggelar ronda malam untuk mencari keberadaan ular. Warga juga bekerja sama dengan komunitas pecinta reptil untuk melakukan penangkapan.

"Sampai saat ini sudah ada 16 ekor ular kobra yang ditangkap. Semalam menangkap 4 ekor, 1 di antaranya ukurannya 1 meter. Siang ini seekor ditemukan mati. Selain itu, kami juga menangkap ular hijau satu ekor," katanya. 

Relawan Gunungkidul Reptil Independen, Dino Ashar Setiawan mengatakan, ia bersama beberapa orang komunitas menangkap satu ekor indukan, dan 3 ekor anak.

Selain itu, ia juga menangkap seekor weling, dan seekor ular pucuk.

"Rencananya akan kami teruskan, karena ini sudah meresahkan warga," ucapnya.

Nantinya ular tersebut akan dilepasliarkan ke hutan. Dia memperkirakan, ular-ular itu pindah dari habitatnya karena terganggu. Bisanya, mereka akan tinggal di tumpukan kayu.

"Gak lazim (ular di permukiman) si ular memilih pindah kemungkinan karena habitat aslinya terganggu. Saya (prediksi) masih ada yang lain. Karena satu ekor kobra biasanya menetas 20 butir telur," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com