Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Bangunan di Wamena Akan Libatkan Kontraktor Lokal

Kompas.com - 05/12/2019, 14:18 WIB
Dhias Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo mengunjungi Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Kamis (5/12/2019).

Dalam kunjungan tersebut, Wetipo mendatangi Pasar Wouma yang sudah direkonstruksi, STISIP Yapis Wamena dan melakukan pertemuan dengan pengusaha lokal.

Ia memastikan proses rekonstruksi 403 unit ruko akan segera berjalan.

Adapun, pelaksanaannya dilakukan oleh pengusaha lokal yang dikoordinasikan Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi).

"Sesuai dengan arahan Pak Presiden dan menteri, kita harapkan keterlibatan pengusaha putra daerah itu agar mereka dapat manfaat dari apa yang dikerjakan PUPR," ujar Wetipo.

Baca juga: Gara-gara Ditegur, Pria di Palembang Bakar Tetangganya

Menurut dia, skema pengerjaan tersebut telah disepakati dalam pertemuan tersebut dan segera dilaporkan kepada Menteri PUPR.

Wetipo memandang, skema yang disepakati tersebut merupakan solusi agar proses rekontruksi cepat dilakukan.

Sebab, Presiden telah menargetkan pengerjaannya rampung pada April 2020.

"Mudah-mudahan mereka (pengusaha asli Papua) bisa bangun dulu. Nanti diaudit yang hasilnya akan menjadi dasar untuk kita bayarkan. Gapensi akan mendiskusikan hal ini, tapi mereka minta kalau bisa ada SPK sementara untuk menjadi dasar mereka bisa bekerja," kata dia.

Saat ini, Pasar Wouma yang sudah dibangun ulang belum dapat difungsikan.

Hal tersebut dikarenakan para pedagang masih belum mau kembali beraktivitas di lokasi tersebut.

"Sesuai janji Presiden, pekerjaan Pasar Wouma dikerjakan tuntas dalam 14 hari. Hanya masyarakat belum bisa gunakan, karena di depan pasar, ruko-ruko yang terbakar itu belum dibangun atau dirapikan, sehingga membuat masyarakat masih trauma," tutur Wetipo.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Cornelis Sagrim menjelaskan, rekonstruksi sejumlah bangunan di Wamena belum berjalan karena berbagai sebab.

Menurut dia, sebelumnya proses rekonstruksi belum tahu dikerjakan oleh siapa, karena banyak kerusakan terhadap properti pribadi.

"Setelah ada kunjungan Presiden baru dipastikan oleh Kementerian PUPR dan dilakukan pengusaha lokal," kata Sagrim.

Namun, setelah ada kesepakatan dengan Gapensi, kini Kementerian PUPR masih butuh pendataan kontraktor dari Gapensi dan juga petunjuk teknis tentang pelaksanaan proses rekontruksi tersebut.

Baca juga: Materi Soal Ujian Sekolah di Kediri Diduga Bermuatan Khilafah

Meski dari Gapensi masih meminta rencana anggaran biaya (RAB) proyek, namun ia menganggap hal tersebut tidak akan menghalangi berjalannya pekerjaan.

"RAB itu sambil berjalan secara paralel tapi fisiknya sambil berjalan supaya cepat dikerjakan," kata Sagrim.

Sementara itu, Ketua Gapensi Jayawijaya Fred Hubi menyatakan anggotanya siap menerima kepercayaan yang diberikan pemerintah dalam proses rekontruksi bangunan di Wamena.

Sebagai putra asli Jayawijaya, ia menginginkan dampak kerusuhan di Wamena dapat segera hilang dan bangunan baru segera berdiri.

"Rekrontruksi ini harus cepat selesai, supaya wajah Wamena bisa cepat kembali. Kami mengapresiasi pemerintah bahwa anak asli Wamena diberi porsi lebih, karena pembangunan 403 ruko ini semuanya diserahkan ke pengusaha asli Papua," kata dia.

Fred mengakui dari sisi modal, tidak semua pengusaha lokal memilikinya.

Namun, Gapensi telah menggandeng beberapa pihak yang bisa membantu mengatasi masalah tersebut.

"Untuk modal kerja, Gapensi Jayawijaya sudah bekerja sama dengan pengusaha Raja Sibarani dan Koperasi Gapensi, mereka akan membantu kami dari segi pembiayaan yang menyangkut material maupun modal," tutur dia.

Mengenai batas waktu yang diberikan Preiden Joko Widodo, ia yakin bila hal tersebut bisa dipenuhi.

Menurut dia, yang akan mengerjakan pembangunan 403 unit ruko bukan hanya pengusaha asli Papua, tetapi juga kontraktor dari daerah lain yang memang tinggal di Jayawijaya.

"Anggota Gapensi Jayawijaya lebih dari 350 kontraktor, kalau satu pengusaha dapat satu ruko maka satu bulan pekerjaan ini selesai," kata Fred.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com