Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerima PKH Dapat Saldo Kosong, Ini Kata Kemensos

Kompas.com - 05/12/2019, 14:18 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial mengaku akan mengkroscek informasi tentang penerima Program Keluarga Harapan (PKH) bernama Halima, warga Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, yang mengaku mendapatkan saldo kosong.

Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial MO Royani mengaku belum mendapatkan laporan resmi dari pihak pendamping penerima program.

"Nanti akan kami kroscek kepada pendamping yang bersangkutan," katanya di Surabaya, Kamis (5/12/2019).

Yang pasti kata dia, ada 2 kemungkinan penyebab jika penerima program mendapatkan saldo kosong.

"Saldo kosong tidak selalu disebut pelanggaran," terangnya.

Baca juga: Penerima Bantuan PKH di Luwu Dapat Saldo Kosong dari Pemerintah

Pertama, karena progres bisnis penerima program. Contohnya, jika penerima bernama A tahap pertama 2019 mendapatkan bantuan, saat itu anaknya masih bersekolah kelas 3.

"Di penyaluran tahap kedua, ternyata anaknya sudah lulus, otomatis tahap kedua saldonya kosong," jelasnya.

Kemungkinan kedua, adalah penerima program tidak melakukan kewajibannya, sehingga yang bersangkutan menerima punishment.

"Contoh penerima bernama A pada tahap pertama mendapatkan bantuan, namun tidak melakukan kewajiban, karena itu pada tahap kedua, saldonya kosong karena yang bersangkutan tidak melaksanakan kewajiban," ujarnya.

Kewajiban penerima program, kata dia, ada 4 komponennya, pertama pendidikan, kesehatan, penyandang disabilitas berat, dan keempat adalah lansia.

Baca juga: Sebagian Besar Penerima Bantuan PKH di Jateng Mundur, Merasa Sudah Mampu

Seperti diberitakan, Halima, orangtua dari Anita (34) dan Saldi (31), kakak beradik yang mengidap gangguan jiwa di Desa Lare-Lare, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mendapatkan saldo kosong, awal Desember lalu.

Padahal Halima mengaku, terdaftar sebagai penerima bantuan PKH.

Dikatakan Halima, sejatinya dana bantuan PKH sebesar Rp2,4 juta itu akan digunakan untuk biaya pengobatan kedua anaknya yang mengidap gangguan jiwa.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Luwu Haerani mengaku sudah memberikan bantuan kepada Halima dan kedua anaknya.

"Terkait rekeningnya yang kosong kami tidak tahu, karena yang mengetahui persis adalah pendamping PKH. Tapi kami yang jelas keluarga ini sudah ditangani dan mendapat bantuan seperti BPJS Kesehatan dan Jaminan sosial lainnya sudah ada,” jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com