Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Sumut: Terkait Kasus Bangkai Babi, Ada Dugaan Keterlibatan Pelaku Usaha

Kompas.com - 05/12/2019, 13:07 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Terkait kasus pembuangan bangkai babi di banyak titik seperti di pinggir jalan, sungai dan danau di Medan, polisi menemukan ada indikasi keterlibatan pelaku usaha.

Dugaan keterlibatan itu akan diproses.

Hal itu disampaikan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto usai menerima tamu sembilan anggota Komisi III DPR RI dalam kunjungan spesifik di Polda Sumut, Rabu siang (4/12/2019).

Menurut Agus, penanganan tidak hanya akan dilakukan pada pelaku pembuangan saja.

"Tapi pelaku usahanya akan kita proses. Tadi Dir Krimsus menyampaikan bahwa ada indikasi ada pelaku usaha yang membuang babi itu mudah-mudahan bisa diproses sebagaimana mestinya," kata Agus.

Baca juga: Gubernur Edy: Harga Ayam dan Telur Naik Gara-gara Bangkai Babi Dibuang ke Sungai

Serangan virus kolera babi dan demam babi afrika

Diketahui, virus hog cholera atau kolera babi merebak di Sumatera Utara  (Sumut) sejak September yang lalu. 

Ribuan ternak babi sudah mati dan bangkainya banyak berserakan dan mengapung di mana-mana. Polisi menemukan ada pelaku usaha membuang bangkai dan akan diproses.

Catatan sebelumnya, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Mulkan Harahap pada Jumat lalu (22/11/2019) menyebutkan jumlah ternak babi yang mati mencapai 10.289 ekor di  16 kabupaten/kota.

Langkat,Tebing Tinggi, Siantar, Simalungun, dan Pakpak Bharat adalah lima kabupaten yang masuk dalam daftar terjadinya kematian babi.

Sebelumnya ada Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Medan, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.

Hingga saat ini, belum ada informasi tambahan berapa jumlah pasti babi yang sudah mati. Informasi yang diperoleh, kematian babi itu disebabkan virus hog cholera.

Sementara itu, Kepala Balai Veteriner Medan, Agustia sebelumnya juga mengatakan, selain akibat virus tersebut, pihaknya menemukan indikasi African Swine Fever (ASF) atau demam babi afrika.

Baca juga: Belum Ada Tersangka Pembuang Bangkai Babi di Sumut, Polisi Periksa 5 Peternak

Belum ada tersangka

Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi ketika dikonfirmasi mengatakan dari sejumlah pembuang yang ditangkap, belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka.

Sebelumnya, ada penangkapan Senang Hati Bulolo yang akan membuang dua bangkai babi dengan becak motor. 

Serta penangkapan Hormat Sianturi yang kepergok membawa bangkai babi, juga dengan becak motor.  

"Penanganan lanjutnya, sampai saat ini kita sudah periksa 5 orang saksi dan belum menetapkan tersangka, menunggu hasil penyelidikan," katanya Kamis sore (28/11/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com