Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Desa Kenteng Deklarasi Anti Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme

Kompas.com - 05/12/2019, 12:05 WIB
Dian Ade Permana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Warga di Desa Kenteng, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mendeklarasikan diri sebagai desa anti intoleransi, anti radikalisme, dan anti terorisme.

Pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam upacara di Lapangan Kenteng, pada Kamis (5/12/2019).

Kepala Desa Kenteng Muhamad Mujib mengatakan, deklarasi tersebut berawal dari keprihatinan warga terhadap adanya paham yang berniat menganggu soliditas NKRI.

"Dari hasil diskusi tersebut, kami menyadari bahwa kesatuan Indonesia adalah harga mati. Dan kami berharap Desa Kenteng mampu menjadi pelopor bagi desa lain," kata Mujib.

Baca juga: Materi Soal Ujian Sekolah di Kediri Diduga Bermuatan Khilafah

Menurut Mujib, Desa Kenteng suasananya sangat kondusif meski penduduknya berbeda agama.

"Di sini ada Islam, Budha, dan Kristen. Tapi semua damai, rukun, bisa hidup berdampingan. Kami ingin Indonesia juga baik-baik saja tanpa ada teror yang disebabkan perbedaan," kata Mujib.

Setelah ada deklarasi ini,  warga akan mendapat pendampingan dari kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Semarang mengenai wawasan kebangsaan.

Masyarakat juga akan diberi materi pemahaman Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945.

Sementara itu, Kapolres Semarang AKBP Adi Sumirat mengatakan, saat ini Indonesia dalam kondisi darurat, karena gempuran paham anti toleransi, radikalisme dan terorisme.

"Kita bisa melihat Densus 88 bekerja ekstra keras mengungkap kasus terorisme. Langkah yang bisa dilakukan saat ini adalah mengantisipasi kerawanan tersebut," kata Adi.

Menurut Adi, jika warga tingkat desa memiliki kesadaran melawan radikalisme, maka hal tersebut harus didukung.

"Jika desa aman, maka kecamatan aman, kabupaten aman, dan Indonesia yang aman akan tercipta," kata dia.

Adi berharap agar pemerintah desa yang lain bisa meniru Desa Kenteng yang berinisiatif meningkatkan kesadaran warganya mengenai pentingnya persatuan Indonesia.

Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengungkapkan, pihaknya akan mendorong desa-desa lain untuk mengadakan deklarasi serupa.

Tujuannya agar tercipta Kabupaten Semarang yang kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com