ACEH UTARA, KOMPAS.com – Polisi menyebut motif ekonomi menjadi pemicu AD alias Raman Peudeung alias Raman Teuntra beraksi di Desa Punteut, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara.
Pasalnya, pria itu kerap meminta sejumlah uang pada kepala desa, kontraktor dan masyarakat di kecamatan tersebut.
“Dia itu sering mengancam warga jika tak diberi uang,” sebut Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang, Rabu (4/12/2019).
Selain itu, pelaku juga meminta agar seluruh sekolah di kecamatan itu mengajarkan hanya pelajaran agama saja. Tidak ada pelajaran lainnya.
Baca juga: Polisi Temukan Granat di Persembunyian Pria Bersenjata Api di Aceh
Dia menyebutkan, warga telah melaporkan kasus itu ke Polsek Sawang, Aceh Utara. Sehingga dilakukan pendalaman.
Apalagi lewat akun facebooknya pelaku mengancam akan membunuh TNI dan Polri.
“Aksinya sangat meresahkan masyarakat. Sehingga Kapolda menginstruksikan segera dilakukan penangkapan,” katanya.
Barang bukti yang disita dari pelaku berupa satu unit senjata api laras panjang rakitan.
Senjata itu memiliki dua laras sehingga apabila ditembakkan akan keluar dua unit peluru. Kemudian, di badan pelaku ditemukan rompi anti peluru.
Granat nanas dan bahan peledak yang telah dimusnahkan di markas Brimob Jeulikat, Lhokseumawe.
Sebelumnya diberitakan AD tewas ditembak setelah melawan petugas. Saat itu, AD datang untuk mengambil uang pada salah satu warga.
Saat ditangkap, AD menurut polisi langsung menembak. Sehingga dibalas tembakan dari petugas dan AD tewas di lokasi kejadian.
Baca juga: Ini Kronologi Penembakan Pria Bersenjata yang Tembaki Polisi di Aceh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.