Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Mahkota Kerajaan Denmark Berkunjung ke Keraton

Kompas.com - 04/12/2019, 17:59 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Putri Mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth Donaldson berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Kedatangan Putri Mahkota Kerajaan Denmark Mary Elizabeth Donaldson disambut GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, dan GKR Bendara.

Sementara Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X dan GKR Hemas menyambut kedatangan Mary Elizabeth di Bangsal Kencono.

Baca juga: Keraton Pecat Abdi Dalem yang Diduga Lecehkan Mahasiswi

Mary Elizabeth Donaldson dan Sri Sultan HB X lantas saling bertukar cendera mata. Setelah itu, Mary Elizabeth dijamu makan siang di Bangsal Manis.

Sri Sultan HB X mengatakan, kunjungan Mary Elizabeth Donaldson merupakan kunjungan biasa. Tidak ada pembicaraan khusus.

"Ya hanya ngobrol-ngobrol saja, ngobrol-ngobrol saja, biasa-biasa saja. Kekeluargaan saja," ujar Sri Sultan HB X, Rabu (4/12/2019).

Sri Sultan menyampaikan, Mary Elizabeth sempat menanyakan tentang keraton, termasuk sejarah berdirinya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Tadi dia tanya, keraton ini didirikan tahun kapan dan sebagainya, saya menjelaskan," ungkap dia.

Ratu Margareth II yang merupakan mertua Mary Elizabeth Donaldson, lanjut dia, pernah berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Mary lantas berkunjung setelah mendengar cerita dari ibu mertuanya.

"Waktu ke sini memang hanya satu jam dan hanya untuk makan siang," kata dia.

Sementara itu, GKR Mangkubumi mengungkapkan, Mary Elizabeth aktif di United Nations Fund for Population Activities (UNFPA).

Baca juga: Duduk Perkara Keraton Pecat Abdi Dalem Berusia 68 Tahun karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

"Beliau aktif di UNFPA mengerjakan kegiatan youth, tentang kepemudaan. Kebetulan saya juga terlibat di situ, ya jadi kami diskusilah," kata dia.

Diskusi membahas tentang bagimana perkembangan anak-anak remaja saat ini, termasuk diskusi tentang pelayanan kesehatan yang lebih baik.

"Denmark itu donatur yang besar untuk program UNFPA di Yogya. Enggak ada nasihat. Beliaunya kan melihat program UNALA yang ada di Yogya, yang kebetulan beberapa tahun lalu itu saya yang membuat," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com