Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Semburan Gas di Rumah Warga Menunggu Kajian ESDM Jatim

Kompas.com - 04/12/2019, 10:48 WIB
Hamzah Arfah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sumur yang ada di teras rumah milik pasangan suami istri Puri (90) dan Sika (75), warga Dusun Drokiyo, Desa Pasi, Kecamatan Glagah, Lamongan, Jawa Timur, masih terus menyemburkan gas bumi.

Hingga kini, sumur tersebut masih terus mengeluarkan gas dari dalam tanah.

Namun, tekanan yang muncul dari dalam sumur sudah berkurang jika dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Pantauan secara berkala terus kami lakukan. Tadi malam saya masih ke sana, sedangkan pagi tadi giliran anggota BPBD yang lain, bergantian," ujar Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Muslimin saat dihubungi, Selasa (3/12/2019).

Baca juga: Ada Semburan Gas dan Lumpur Setinggi 7 Meter di Aceh Timur, Warga Dilarang Melintas

Menurut Muslimin, memang masih ada tekanan dari dalam sumur, terbukti dengan suara yang terdengar.

Meski demikian, suara yang terdengar itu tidak sekencang sebelumnya.

"Jadi mungkin saja tekanannya sudah menurun," kata Muslimin.

Sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur, BPBD Lamongan tetap berkoordinasi dengan aparat pemerintahan desa setempat untuk terus memberikan informasi secara berkala.

Muslimin mengatakan, BPBD sebenarnya sudah memiliki renacana penanganan semburan gas yang keluar dari sumur di teras depan rumah warga.

Misalnya, BPBD berencana membuat sumur itu tidak lagi ditutup dengan pipa yang mengarah ke atas.

Namun, pipa diarahkan ke lokasi terjauh dari pemukiman warga dengan menggunakan pipa berukuran lebih kecil.

Hal itu dilakukan sambil menunggu gas habis dengan sendirinya.

Namun, hal tersebut belum dapat dilakukan, karena mereka masih menunggu hasil penelitian dari Dinas ESDM Jawa Timur, serta petunjuk teknis terkait penanganan lebih lanjut.

Adapun, tim perwakilan dari Dinas ESDM Jawa Timur sudah sempat meninjau lokasi dan melakukan penelitian.

Mereka pun kemudian menyimpulkan bahwa gas yang keluar dari sumur tersebut memang bersifat mudah terbakar, karena mengandung metana (CH4).

Sehingga selain memasang pipa yang mengarah ke atas untuk menjaga keamanan penghuni rumah dan warga, juga dipasang baliho di samping rumah untuk melarang warga agar tidak merokok dan menyalakan api di dekat sumur tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com