Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Fakta Kematian Hakim PN Medan, Tewas di Dalam Mobil hingga Diduga Orang Dekat

Kompas.com - 04/12/2019, 10:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus dugaan pembunuhan seorang hakim di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin (55), terus diselidiki.

Tim jajaran Mapolrestabes Medan menduga pelaku pembunuhan adalah orang dekat korban.

Seperti diketahui, jenazah korban ditemukan di dalam mobilnya di kebun sawit di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat (29/11/2019).

Sementara itu, Ketua Pengadilan Negeri Medan (PN Medan) Sutio Jumagi Akhirno, mengatakan, pihaknya sedang menelusuri apakah kematian korban terkait dengan perkara tertentu yang ditangani Jamaludddin.

Berikut ini faktanya:

1. Tewas di dalam mobil di area kebun sawit

IlustrasiKompas Ilustrasi

Jamaludin, warga Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor itu ditemukan meninggal dunia di jurang area kebun sawit milik masyarakat di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat (29/11/2019) siang.

Pada saat ditemukan, korban berada di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado BK 77 HD dalam keadaan kaku terlentang di bangku mobil nomor dua.

Ia ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa lagi dengan posisi miring dan wajah mengarah ke bagian depan.

Sementara itu, Kepala Polda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, menuturkan, korban diduga kuat dibunuh oleh orang dekat.

"Dugaan dibunuh. Pelakunya bukan orang jauh, 'orang dekat' korban," ujar Agus, di Medan, seperti dilansir dari Antara, Minggu (1/12/2019).

Baca juga: Humas PN Medan Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Satu Asistennya Diperiksa Polisi

2. Polisi temukan luka bekas jeratan di leher

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengatakan, polisi setidaknya menemukan arah yang tepat dalam penyelidikan kematian Jamaluddin.

"Sudah mengarah ke sana (orang dekat korban) dan masih melakukan penyelidikan intensif," ujarnya.

Selain itu, Eko menjelaskan, dari hasil otopsi petugas menemukan adanya bekas jeratan di leher korban.

Namun, pihaknya saat ini masih mengumpulkan sejumlah bukti-bukti baru.

Eko juga berjanji, pihaknya berusaha secepat mungkin mengungkapkan kasus kematian Jamaluddin.

Baca juga: Kapolda Sumut: Humas PN Medan Diduga Dibunuh Orang Dekat

3. Sejumlah barang bukti diamankan, polisi periksa CCTV

Ilustrasi CCTV lalu lintas. MAULANA MAHARDHIKA Ilustrasi CCTV lalu lintas.

Menurut Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Senin (2/12/2019), sejumlah saksi telah diperiksa.

"Benar, sudah ada 4 orang saksi yang diperiksa di Polrestabes Medan," ungkap Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Senin (2/12/2019).

Selain itu, MP Nainggolan juga mengaku, pihak penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, beberapa di antaranya diserahkan ke Labfor.

"Untuk CCTV juga sedang di jajaki," katanya.

Baca juga: Hakim PN Medan Tewas, Penyelidikan Polisi Sudah Mengarah ke Pelaku

4. PN Medan selidiki perkara yang sedang tangani korban

ilustrasi sidang gugatan.Reuters/Chip East ilustrasi sidang gugatan.

Ketua Pengadilan Negeri Medan (PN Medan) Sutio Jumagi Akhirno mengatakan, pihaknya sudah menelusuri perkara tertentu yang ditangani korban.

Sutio menyebut penelusuran itu melalui majelis lain, apakah ada indikasi perkara-perkara tertentu yang menjadi perhatian. Baik perkara berat maupun ringan dan potensial ke arah itu.

Hasilnya, tidak ada perkara potensial yang ditangani korban serta tidak ada teror atau pun ancaman .

"Perkaranya semua biasa saja dan beliau banyak menangani perkara baik pidana, perdata, niaga dan perkara hubungan industrial (PHI)," kata Sutio di PN Medan Jalan Pengadilan, Senin (2/12/2019) siang.

Baca juga: Hakim PN Medan Diduga Dibunuh Orang Dekat, Polisi Periksa 4 Saksi

5. MA soroti kematian Jamaluddin

Kepala Biro Hukum Dan Humas Mahkamah Agung, AbdullahKOMPAS.COM/A. FAIZAL Kepala Biro Hukum Dan Humas Mahkamah Agung, Abdullah

Menurut Kepala Biro Hukum Dan Humas Mahkamah Agung, Abdullah, pengamanan seorang hakim sebenarnya diatur di dalam Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

"Norma di dalam Undang-undang itu sebetulnya ada, tetapi di dalam praktiknya tidak pernah," kata Abdullah, di Surabaya, Sabtu (30/11/2019).

Dalam pekerjaannya, hakim kerap memutus perkara-perkara kejahatan luar biasa seperti terorisme dan narkotika, namun hakim fungsional tidak pernah mendapatkan pengamanan khusus.

"Jangankan hakim fungsional, pejabat pengadilan saja hanya diberi satu orang asisten pribadi," ujar dia.

Baca juga: Hakim PN Medan Ditemukan Tewas, MA Bicara tentang Pengamanan Hakim di Indonesia

(Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com