Bahkan, menurut Supriyanto, AD awalnya mendatangi salah satu rumah warga desa itu untuk meminta uang sebesar Rp 10 juta.
Namun, AD mengancam jika tidak diberikan uang, warga tersebut akan dibunuh.
"Begitu AD tiba di lokasi, polisi berusaha menangkap. Namun, pelaku ternyata membawa senjata api dan menembak ke arah polisi, sehingga petugas memberikan perlawanan lewat tembakan juga,” kata Supriyanto.
Supriyanto menyebutkan, pelaku diketahui mengenakan rompi anti peluru. Bahkan, di dalam rompi itu diduga ada bom. Bom itu telah dievakuasi oleh tim penjinak bom dari Brimob Kompi B Jeulikat, Lhokseumawe.
Baca juga: Main Ponsel di Tengah Sawah, 6 Warga Tersambar Petir, 1 Tewas
Setelah itu, polisi memastikan lokasi penembakan tidak ada bahan peledak, barulah jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia, Aceh Utara.
“Lalu diserahkan ke keluarga,” pungkasnya.
Barang bukti yang disita satu senjata api rakitan, selembar bendera dan satu granat.
Baca juga: Ini Kronologi Penembakan Pria Bersenjata yang Tembaki Polisi di Aceh
(Penulis: Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor: Abba Gabrillin, Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.