Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Magnitudo 5,2 dan 5,4 Guncang Sulut, Tak Berpotensi Tsunami

Kompas.com - 03/12/2019, 21:01 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sulawesi Utara diguncang dua kali gempa bumi tektonik, Selasa (3/12/2019).

Gempa bumi pertama terjadi pukul 17.52 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,0 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,2.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.51 LU dan 126.14 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 106 kilometer arah Timur Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa bumi kedua terjadi pukul 17.55 WIB, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,3 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 5,4.

Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,5 Guncang Laut Banda

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1.5 LU dan 126.2 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 113 km arah Timur Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada kedalaman 10 kilometer.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi di dasar laut lempeng Laut Maluku.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblik naik (oblique thrust fault).

Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Pulau Mayau III MMI. Kemudian, Manado, Tondano, Siau, Bitung, Tomohon, Minahasa Tenggara, dan Tagulandang II MMI.

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Edward, dikutip dari rilis tertulis, Selasa malam.

Baca juga: Bantuan untuk Perbaikan Rumah Korban Gempa Maluku Rp 290,7 Miliar

Dia melanjutkan, hingga pukul 19.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak dua kali.

Pihaknya merekomendasikan kepada warga diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com