Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencemaran di Bengawan Solo Berkurang, 12.000 Warga Blora Kembali Akses PDAM

Kompas.com - 03/12/2019, 16:59 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Pencemaran sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Blora, Jawa Tengah sudah berhasil diminimalisir oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jateng. 

Sumber air baku PDAM Tirta Amerta, Blora yang dimanfaatkan untuk pendistribusian ke 12.000 sambungan rumah (SR) tersebut tingkat pencemarannya telah berkurang signifikan. 

Kini puluhan ribu warga di lima Kecamatan yakni  Cepu, Sambong, Jiken, Jepon dan Blora sudah bisa mengakses air bersih kembali.

Direktur PDAM Tirta Amerta Blora, Yan Riya Pramono, menyampaikan, pencemaran limbah industri telah mencemari sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Cepu.

Padahal, PDAM Tirta Amerta Blora mengandalkan suplai air baku dari sana untuk disalurkan ke 12.000 pelanggan.

Sungai Bengawan Solo menghitam dan beraroma tak sedap diduga akibat limbah industri tekstil, batik, ciu hingga limbah dari peternakan babi dari wilayah Hulu (Solo Raya).

Akibat pencemaran itu, sejak Selasa (26/11/2019) atau pekan lalu PDAM Tirta Amerta Blora terpaksa menghentikan operasionalnya untuk penyaluran air bersih ke belasan ribu sambungan rumah (SR) tersebut. 

Baca juga: Ganjar Akan Panggil Perusahaan Penyebab Bengawan Solo Tercemar

Didistribusikan ke 12.000 pelanggan

"Alhamdulilah, hari ini air baku dari Bengawan Solo sudah didistribusikan ke 12.000 pelanggan. Polutan telah berkurang drastis.  Semula akibat pencemaran, air baku tak bisa diolah menjadi bersih karena kepekatan  mencapai 1.300 tcu (true color unit)," kata Yan saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (3/12/2019).

Dijelaskan Yan, penanganan pencemaran sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayahnya oleh tim DLHK Provinsi Jateng mulai terlihat menunjukkan hasil sejak Sabtu (30/11/2019).

"Pertama kali yakni pada Sabtu lalu, air didistribusikan ke Cepu dan Sambong dan untuk hari didistribusikan ke Jiken, Jepon dan Blora," ujar Yan.

Menurut Yan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui persis bagaimana teknis penanganan yang diupayakan oleh DLHK Provinsi Jateng untuk mengatasi pencemaran sungai Bengawan Solo.

Hanya saja, kali ini tim teknis PDAM Tirta Amerta Blora lebih mengoptimalkan metode pengolahan IPA (Instalasi Pengolahan Air) baik secara fisika maupun kimiawi.

"Kami lakukan pembubuhan bahan kimia secara optimum untuk proses penyaluran air bersih ke masyarakat. Kami berharap ke depan, pencemaran sungai Bengawan Solo tak lagi terjadi," pungkas Yan.

Baca juga: Pencemaran Sungai Bengawan Solo di Blora Sudah Terjadi Belasan Tahun

Pencemaran sungai Bengawan Solo

Untuk diketahui, PDAM Tirta Amerta Blora mengunggah video pencemaran sungai Bengawan Solo hingga viral di jagat maya.

Dalam video berdurasi pendek itu, mendokumentasikan air sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Cepu yang menjadi salah satu sumber air baku PDAM Tirta Amerta Blora berwarna merah hitam pekat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com