Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Direncanakan Garap Pengerjaan Trans Papua di Kawasan Rawan KKB

Kompas.com - 03/12/2019, 15:21 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan Trans Papua sejak akhir 2018 hingga 2019 kerap terhambat karena adanya gangguan keamanan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Untuk mengejar target terhubungnya seluruh jalur tersebut di 2020, muncul wacana TNI akan dipercaya mengerjakan Trans Papua di sejumlah titik rawan.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura, Osman Marbun, mengatakan, pada 2019, TNI sudah terlibat untuk mendukung pembangunan ruas jalan Wamena (Jayawijaya)-Mbua (Nduga).

Baca juga: Aksi Penembakan KKB, Pembangunan Jalan Trans Papua Terhambat

"Itu kemarin kerja sama antara kontraktor yang sudah bekerja kemudian masuk TNI untuk mendukung keamanan," kata Osman, di Jayapura, Selasa (3/12/2019).

Menurut dia, kini sebagian besar kontraktor yang biasa memperoleh pekerjaan di wilayah rawan, merasa tidak nyaman dengan situasi yang ada.

Karenanya, sangat dimungkinkan pekerjaan-pekerjaan di daerah rawan KKB akan diserahkan kepada pihak TNI agar target terhubungnya jalan Trans Papua di 2020 bisa tercapai.

"Tetapi ke depan mungkin akan kami hentikan kontrak dengan Istaka dan Brantas, nanti akan kami atur apakah TNI penuh di sana, karena situasi sekarang ini banyak rekanan yang khawatir kerja di sana," kata Osman.

Terkait hal tersebut, Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo menyatakan, keputusan atas hal tersebut akan dilakukan setelah dilakukannya evaluasi.

Baca juga: Atlet SEA Games yang Dipulangkan Dijamin Masuk Puslatda untuk PON Papua

"Tidak semua pekerjaan dilakukan oleh TNI, dan tanggal 4 besok kami akan rakor dari semua balai yang ada di Papua, untuk mengevaluasi semua pekerjaan yang ada, hambatan yang di hadapi dan hambatan serta solusinya apa agar di tahun berikutnya pekerja bisa selesai," kata dia.

Wetipo mengakui bila hambatan terberat dalam proses pembangunan Jalan Trans Papua adalah masalah keamanan.

Karenanya, ia meminta dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan pembangunan yang telah direncanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com