Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau "Finishing", Atap Pendopo Kecamatan Jenggawah Roboh

Kompas.com - 03/12/2019, 15:12 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Robohnya atap Kecamatan Jenggawah secara tiba-tiba menyebabkan satu orang terluka, Selasa (3/12/2019).

Padahal, bangunan ini sudah pada tahap finishing. Sementara, pengerjaannya harus selesai pada 21 November 2019 berdasarkan papan informasi proyek.

Rehabilitasi total bangunan itu dimulai sejak 24 Juli 2019 lalu, dikerjakan oleh PT Andaya Breka Kontruksi. Anggaran untuk bangunan ini mencapai sekitar Rp 2 miliar.

Baca juga: Mengamuk dan Panjat Atap Rumah, Turis Australia Ditangkap Warga

 

“Satu orang luka dan dilarikan ke puskesmas,” kata Kapolsek Jenggawah, Iptu Prayitno, saat meninjau lokasi, Selasa.

Prayitno menuturkan, ambruknya atap pendopo kantor kecamatan tersebut terjadi sekitar jam 8.30 pagi. Saat itu belum ada pekerja proyek yang datang di lokasi.

Namun, ada pengangkut semen yang sedang menurunkan semen dari truk. “Tiba-tiba atap bangunan ambruk dan mengenai kaki kuli tersebut,” terang dia.

Korban yang bernama Moh Havid tersebut tidak sempat menghindari reruntuhan galfalum dan genteng yang jatuh.

Dia terluka dan langsung dilarikan ke puskesmas terdekat untuk diperiksa. “Kaki korban tergores galfalum dan harus mendapatkan sembilan jahitan,” papar dia.

Prayitno menerangkan, penyebab robohnya atap pendopo tersebut masih dalam tahap penyelidikan Unit Tipikor Reksrim Polres Jember.

Sementara itu, Camat Jenggawah, Jumari menambahkan, saat atap tersebut roboh, dirinya tidak berada di kantor kecamatan.

Ia sedang menghadiri menghadiri upacara peringatan hari disabilitas di alun alun Jember.

“Kebetulan saya baru datang tadi, ada kegiatan di alun-alun,” kata Jumari.

Bangunan itu, kata dia, dalah tahap finishing. Dirinya mengaku hampir melihat bangunan tiap hari.

Selain itu, dia mengingatkan pemborong agar pengerjaan proyek tersebut dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam rencana proyek.

Baca juga: Mengamuk dan Panjat Atap Rumah, Turis Australia Ditangkap Warga

“Bisa jadi galfalumnya tidak kuat karena bebannya bertambah, sebab sudah terpasang eternet,” ungkap dia.

Dia menuturkan, bangunan tersebut dibangun secara total. Bukan hanya pendopo saja, namun juga ruang pelayanan umum, ruang kasi dan berbagai ruang lainnya.

Jumari menilai, proyek tersebut melekat pada dinas pemukiman rakyat kawasan terpadu dan cipta karya. Ambruknya atap tersebut tidak bisa berbuat banyak.

“Ini miliknya kabupaten, kecamatan hanya peneriman dan pengguna, yang penting pelayanan tetap berjalan,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com