Kondisi tersebut membuatnya stres. Namun, dengan ditanami jagung membuat pemandangan di depan rumahnya lebih adem.
Tumbuhan jagung yang ditanamnya juga menjadi penanda bagi pengguna jalan agar berhati-hati karena ada lubang galian proyek.
15 hari panen.
Barmadi tekun merawat tanaman jagung yang ditanam di proyek Rehabilitasi Saluran Air Hujan.
Selain di siram setiap hari, tanaman jagung juga di bekas aspal yang mengelupas itu juga berikan pupuk.
"Setiap hari pagi dan sore saya sirami. Pupuknya saya menggunakan pupuk kandang," ujar dia.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Masih Ada Kemungkinan Jokowi Terbitkan Perppu KPK
Barmadi juga rutin mencabuti rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman jagungnya.
Hal itu dilakukan agar tidak menganggu pertumbuhan tanaman jagung.
Menurutnya, meski ditanam di bekas aspal yang terkelupas, tapi tanaman jagungya tumbuh dengan baik.
"Rencana saya dulu bisa sampai panen," ujar dia.
Hanya saja, Barmadi harus mengurungkan niatnya sampai panen. Ia memutuskan untuk memangkas tanaman jagungnya.
"Sebenarnya kurang 15 hari lagi panen, tapi tadi pagi saya pangkas. Tadi Saya kasihkan orang Wonosari untuk makan ternak," ujar Barmadi.
Keputusan memangkas tanaman jagung karena khawatir menganggu proses penutupan lubang bekas proyek yang saat ini sedang berjalan.
"Saya potongi dari pada menganggu, nanti kalau ga dikerjakan alasanya tanaman ini kan saya yang kena," ujarnya.
Barmadi menuturkan, harapan warga agar lubang bekas galian ditutup kembali. Sehingga jalan bisa dilalui dengan normal.