Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Lengkap Atlet Senam SEA Games Dipulangkan karena Dituduh Tak Perawan

Kompas.com - 03/12/2019, 11:55 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Perhelatan SEA Games di Filipina meninggalkan kekecewaan bagi salah satu atlet asal Kediri, Jawa Timur, berinisial SAS (17).

SAS terpaksa dipulangkan menjelang SEA Games karena diduga tidak lagi perawan dan indisipliner.

Tuduhan itu membuat SAS dan keluarganya terpukul. Dirinya pun menuntut permintaan maaf sejumlah pihak yang menudingnya tidak lagi perawan.

Selain itu, sejumlah guru di SMA Negeri 1 Kebomas, tempat SAS belajar, juga menyesalkan tuduhan tersebut dan membuat SAS batal membela nama Indonesia.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Ibu SAS shock 

Tudingan SAS tidak lagi perawan membuat keluarga atlet senam artistik itu, terkejut. Sang ibu, merasa terpukul dengan tudingan yang ditujukan ke buah hatinya.

"Saya shock. Enggak habis pikir," ujar Ayu Kurniawati (42), ibu SAS saat ditemui di rumahnya, Jumat (29/11/2019).

Tudingan yang menyangkut privasi seseorang itu menurut Ayu sungguh membuatnya dan keluarga terpukul.

Itu menurutnya akan mempengaruhi masa depan anaknya yang masih panjang itu. Saat ini, tudingan itu sudah berdampak besar pada psikis SAS. Usai masalah itu, SAS kerap murung dan mengurung diri.

"Sekolah juga sempat bolos beberapa hari. Dia maunya pindah sekolah karena malu," lanjut Ayu.

Baca juga: Antar Jemput Sekolah Gratis Siswa Yatim Piatu, Aipda Purnomo Rela Gunakan Uang Tunjangan

2. SAS menuntut permintaan maaf

Tudingan sejumlah pihak terhadap SAS tidak lagi perawan, membuat remaja asal Kediri itu batal berangkat ke Filipina.

Selain tudingan masalah keperawanan, sebelumnya menjadi salah satu alasan pemulangannya selain soal indisipliner selama di pusat pelatihan senam.

"Saya minta pihak yang sudah ngomong tidak sebenarnya itu untuk minta maaf ke orangtua saya karena orangtua saya sangat terpukul," ujar SAS kepada para wartawan di rumahnya, Sabtu (30/11/2019).

Baca juga: Atlet Senam SEA Games Dipulangkan karena Tak Perawan, Ini Kata Sang Ibu

3. Perasaan SAS terbebani akibat tudingan tersebut

Bagi SAS, tudingan soal virginitas telah membuat hidupnya terbebani. SAS mengaku kini dia harus menanggung rasa yang membuatnya putus asa.

Padahal, soal keperawanan itu, menurut SAS, pihak pelatih tidak pernah melakukan pemeriksaan secara medis. Sehingga dia sangat menyayangkan munculnya tudingan itu.

"Padahal (di mess) tidak ada tes (keperawanan) sama sekali, " ungkap SAS.

Atas rasa malu itu, bahkan membuatnya ingin pindah dari sekolah dan juga membuatnya menghentikan karirnya di dunia senam.

Baca juga: Dituding Tidak Perawan, Atlet Senam Tuntut Permintaan Maaf dan Rehabilitasi Nama

4. Pihak sekolah sesalkan SAS dituduh tak perawan

Masalah yang menimpa SAS juga mendapat sorotan para guru SAS di SMA Negeri 1 Kebomas.

Di mata guru, SAS merupakan siswi yang komunikatif dan jauh dari perilaku menyimpang.

"Sehari-hari dia berjilbab dan komunikatif. Tidak hanya dengan teman-temannya, tapi dia juga cukup komunikatif dengan para guru, termasuk saya sendiri," kata Humas SMA Negeri 1 Kebomas, Wahyu Hari Pamuji, Senin (2/12/2019).

Wahyu mengaku tidak menyangka bahwa SAS sampai melakukan hubungan badan di luar pernikahan.

Sebab, menurutnya, SAS sudah mengerti apa yang dilarang oleh tuntunan agama dan norma.

Baca juga: Guru Kecewa Anak Didiknya Gagal ke SEA Games karena Tuduhan Tak Perawan

5. Pihak sekolah akan dampingi SAS

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kebomas, Dian Kartikowati, berjanji akan mendampingi SAS pasca-kasus yang menimpanya.

Dian menuturkan, pada saat kabar mengenai tudingan tidak perawan mulai berhembus, SAS sendiri masih masuk sekolah untuk mengikuti ujian yang sedang dilakukan.

Saat itu, SAS masih mengerjakan ujian hingga selesai sampai waktu pulang.

Dian mengatakan, bila nantinya SAS sudah siap kembali ke sekolah pihak sekolah dan teman-teman SAS bakal menyambut SAS dengan terbuka dan hangat, lantaran hal tersebut merupakan kabar tidak benar.

"Sebenarnya hari ini ada ujian hari kedua, namun kemarin kami sudah diberitahu oleh pihak orangtua jika dia masih butuh istirahat dulu dan menyelesaikan kasus yang dialami. Dan kami sangat memahami hal tersebut," ujarnya.

Baca juga: Atlet Senam Dituding Tidak Perawan, Begini Tanggapan Pihak Sekolah

6. Ketum PB Persani bantah ada aturan masalah keperawanan

Ketua Umum PB Persani, Ita Yuliati Irawan, membuat pernyataan keras untuk pelatihnya yang memulangkan salah satu atlet SEA Games 2019 karena alasan yang kontroversial, yakni diduga tidak perawan.

Ita akan memastikan, PB Persani memberikan sanksi tegas kepada pelatih yang memulangkan atlet senam SA dengan alasan sudah tidak perawan.

"Yang jelas kami harus mencabut secara kepelatihan. Pelatih harus berhenti karena akan memberikan dampak yang tidak baik ke depan," ucap Ita seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: PB Persani Sanksi Tegas Pelatih yang Pulangkan Atlet karena Alasan Tak Perawan

7. Kemenpora: Bukan masalah keperawanan, tetapi kondisi prestasi

Setelah mendengar kasus yang menimpa SAS, Kemenpora mengaku prihatin. Pihaknya mengaku langsung menghubungi Persani. Dalam rilisnya, Kemenpora membantah bahwa SA dipulangkan karena tidak perawan.

"Yang benar terkait dengan masalah kondisi prestasinya, jadi tidak ada hubungannya dengan masalah cek keperawanan," kata Sesmenpora Gatot S Dewabroto, dalam pernyataan yang diterima Kompas.com.

Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 95 tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di cabor, dalam hal ini Persani, bukan di Kemenpora maupun KONI.

Baca juga: Penjelasan Kemenpora soal Kabar Atlet Senam SEA Games Dipulangkan karena Tak Perawan

(Penulis: Kontributor Gresik, Hamzah Arfah, Nirmala Maulana Achmad | Editor: Eris Eka Jaya, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com