Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

79 Buku Nikah Dicuri, KUA Sragen Pasang Teralis Besi

Kompas.com - 03/12/2019, 09:38 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngrampal, Sragen, Jawa Tengah akan meningkatkan keamanan pasca-terjadinya pencurian 79 buku nikah di kantor miliknya.

Kepala KUA Ngrampal, Sutrisno (54) mengatakan, peningkatan pengamanan dilakukan dengan cara memasang teralis besi di pintu belakang KUA.

Pasalnya, pintu tersebut rusak setelah dicongkel pelaku untuk mencuri 79 buku nikah.

Baca juga: Polisi Kesulitan Ungkap Kasus 79 Buku Nikah Hilang di Sragen

Di samping itu, kata dia, pihaknya juga akan menempatkan buku nikah baik yang masih belum dipakai atau yang sudah diisi pengantin baru di tempat yang lebih aman.

"Kita tingkatkan lagi pengamannya. Pintu belakang kita beri teralis besi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Dia menyampaikan, dari 74 buku nikah yang dicuri tersebut, 14 buku nikah di antaranya akan diserahkan kepada pemiliknya Senin (2/12/2019).

Namun, Minggu (1/12/2019) pagi justru hilang dicuri.

Biasanya, jelas Sutrisno, buku nikah yang telah diisi langsung diberikan kepada pemiliknya. Tetapi, karena komputer yang digunakan untuk melakukan pencatatan error sehingga baru bisa diserahkan sehari berikutnya.

"Rencana Senin kemarin mau diberikan kepada pemiliknya (pengantin baru). Tapi Minggu pagi (buku nikah) hilang dicuri orang," kata dia.

Sutrisno mengaku, telah malaporkan peristiwa pencurian 79 buku nikah tersebut kepada pihak kepolisian. Pihaknya berharap, pelaku bisa segera ditangkap dan diproses hukum.

Baca juga: 79 Buku Nikah di KUA Ngrampal Sragen Hilang Dicuri

Sebelumnya, Polres Sragen sampai saat ini masih menyelidiki kasus dugaan pencurian 79 buku nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ngrampal, Sragen, Jawa Tengah (Jateng), Senin (2/12/2019).

"Kasus ini dalam penyelidikan polisi, doakan saja semoga pelakunya bisa cepat tertangkap," kata Pjs Kasubbag Humas Polres Sragen AKP Suharno di kantornya.

Dia menjelaskan, kasus pencurian buku nikah ini terjadi dua kali di Sragen.

"Semoga saja ada kaitannya dengan peristiwa tahun 2018. Sehingga kita lebih mudah mencari apakah mereka masuk sindikat pencari buku nikah. Nantinya diketahui digunakan untuk apa, ini sama-sama kita tunggu proses penyelidikan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com