MEDAN, KOMPAS.com - Pihak kepolisian memeriksa 4 orang saksi di Mapolrestabes Medan terkait kasus pembunuhan hakim PN Medan, Jamaluddin (55), yang jenazahnya ditemukan di dalam mobilnya di kebun sawit di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat (29/11/2019).
"Benar, sudah ada 4 orang saksi yang diperiksa di Polrestabes Medan," ungkap Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Senin (2/12/2019).
Selain itu, MP Nainggolan juga mengaku, pihak penyidik juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, beberapa di antaranya diserahkan ke Labfor.
"Untuk CCTV juga sedang di jajaki," katanya.
Baca juga: Satu Hakimnya Diduga Dibunuh, Ketua PN Medan Ungkap Perkara yang Ditangani Korban
Saat disinggung mengenai siapa saja keempat saksi yang diperiksa, MP Nainggolan masih enggan menjawabnya.
Begitu juga dengan barang bukti apa saja yang diamankan tersebut, ia juga tidak membeberkannya.
"(Saksi) itu yang nggak tahu. Tapi memang sudah ada 4 orang yang diperiksa," katanya.
Sebelumnya, Ketua Pengadilan Negeri Medan (PN Medan) Sutio Jumagi Akhirno mengatakan, pihaknya sudah menelusuri perkara tertentu yang ditangani almarhum Jamaludddin (55).
Jamaluddin adalah humas dan hakim PN Medan yang ditemukan tewas di mobilnya di kebun sawit di Dusun II Namo Bintang Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Jumat (29/11/2019).
Sutio menyebut penelusuran itu melalui majelis lain, apakah ada indikasi perkara-perkara tertentu yang menjadi perhatian. Baik perkara berat maupun ringan dan potensial ke arah itu.
Hasilnya, tidak ada perkara potensial yang ditangani korban serta tidak ada teror atau pun ancaman .
"Perkaranya semua biasa saja dan beliau banyak menangani perkara baik pidana, perdata, niaga dan perkara hubungan industrial (PHI)," kata Sutio di PN Medan Jalan Pengadilan, Senin (2/12/2019) siang.
Baca juga: Humas PN Medan Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Satu Asistennya Diperiksa Polisi
Kepala Polda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, menuturkan, korban diduga kuat dibunuh oleh orang dekat.
"Dugaan dibunuh. Pelakunya bukan orang jauh, 'orang dekat' korban," ujar Agus, di Medan, seperti dilansir dari Antara, Minggu (1/12/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.