Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes AS Lantik 68 Guru Relawan Asal Amerika Serikat di Kediri

Kompas.com - 02/12/2019, 15:56 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan melantik 68 relawan guru Bahasa Inggris asal Amerika Serikat di Kediri, Jawa Timur, Senin (2/12/2019).

Para relawan yang tergabung dalam lembaga Peace Corps itu nantinya akan ditempatkan di beberapa daerah yang ada di tiga wilayah, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, serta Nusa Tenggara Timur.

Di tiga wilayah itu, mereka akan tinggal dan mengabdi selama 2 tahun. Selain mengajar siswa, mereka juga melatih para guru. Targetnya untuk sekolah hingga komunitas kependidikan.

Donovan mengatakan, saat ini merupakan momentum perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Amerika-Indonesia. Hubungan itu terbentuk atas kesamaan nilai dan saling mendukung.

"Rasa hormat atas demokrasi, HAM, hingga toleransi," ujar Dubes Donovan seusai pelantikan yang berlangsung di gedung sport center IAIN Kediri, Jawa Timur, Senin (2/12/2019).

Baca juga: Dubes AS Kunjungi Ketapang, Soroti Penangan Kasus Rabies

Ikatan hubungan itu, menurutnya, akan semakin kuat dan kokoh karena hubungan baik yang tercipta antar rakyat, antar masyarakat.

Para relawan itu, dia menambahkan, diharapkan dapat lebih memperkuat hubungan baik antar rakyat kedua negara yang selama ini telah terjalin.

"Para relawan Peace Corps itu untuk memperkuat ikatan," imbuhnya.

Sebelumnya, sebanyak 68 warga Amerika Serikat datang dan menetap di Kota Kediri untuk beberapa waktu. Mereka hidup dan tinggal di rumah-rumah warga lokal.

Selama 10 minggu, mereka mempelajari kehidupan masyarakat mulai dari bahasa lokal hingga adat dan budaya setempat.

Itu dilakukan sebagai pembekalan mereka sebelum ditempatkan di berbagai wilayah penugasan.

Lindsey Miller, salah seorang relawan, mengatakan, sejak awal kuliah dahulu sudah tertarik untuk datang ke Indonesia. Itu setelah salah satu teman kuliahnya yang berasal dari Indonesia banyak menceritakan tentang Indonesia.

"Belajar bahasa Indonesia karena saya cinta dan ingin tahu lebih banyak tentang Indonesia," ujar lulusan S2 jurusan perencanaan wilayah ini.

Sehingga saat ada kesempatan menjadi relawan itu dia mendaftar. Dia menggunakan pengalamannya mengajar Bahasa Inggris di gereja kotanya sebagai modal.

Lindsey menyadari bahwa budayanya dan budaya Indonesia sangat berbeda. Namun dia mengaku bersyukur selama di Indonesia itu tidak menemukan kendala berarti karena ramahnya orang Indonesia.

"Pelatihan 10 minggu itu juga cukup membantu," imbuhnya.

Selama di Kediri itu dia juga sama dengan relawan lainnya, yaitu tinggal di rumah keluarga asuh agar bisa belajar langsung dan agar menyatu dengan warga lokal.

Baca juga: Ini yang Bikin Dubes AS Terpukau Saat Berwisata ke Tanjung Puting

Yuliati, salah satu ibu asuh, mengaku awalnya kikuk karena beda bahasa dan budaya. Namun dia mengaku mendapat banyak pembelajaran dari program itu

"Saya harus bagaimana caranya dia berbahasa Indonesia, tahu adat budaya, tahu cara mandi pakai gayung," ujar Yuliati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com